Kamis 10 Feb 2022 13:49 WIB

LPPP Sukses Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum Berbasis OBE, KKNI dan SNDikti

Workshop dilaksanakan sebagai bentuk dan upaya rektorat dalam peningkatan mutu

Red: Gita Amanda
Universitas Nusa Mandiri (UNM) sukses menggelar workshop pengembangan kurikulum pendidikan tinggi dengan tema “Workshop Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Outcome Based Education (OBE), KKNI dan SN-DIKTI”.
Foto: Universitas Nusa Mandiri
Universitas Nusa Mandiri (UNM) sukses menggelar workshop pengembangan kurikulum pendidikan tinggi dengan tema “Workshop Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Outcome Based Education (OBE), KKNI dan SN-DIKTI”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LPPP (Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran) Universitas Nusa Mandiri (UNM) sukses menggelar workshop pengembangan kurikulum pendidikan tinggi dengan tema “Workshop Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Outcome Based Education (OBE), KKNI dan SN-DIKTI”.

Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Selasa (8/2/2022), pukul 09.00 dengan menghadirkan narasumber Dr Drs Ludfi Djajanto, MBA, selaku salah satu anggota tim Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) dan pengembangan pembelajaran bagi perguruan tinggi, Dikti, Kemenristek dikti.

Baca Juga

Workshop ini dipandu oleh moderator Lia Mazia, selaku ketua prodi (kaprodi) Bisnis Digital UNM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh kurang lebih 70 peserta, terdiri dari dekan, kaprodi, dan Unit Pengembangan Akademik (UPA) program studi UNM.

Acara dibuka dengan sambutan oleh rektor Universitas Nusa Mandiri, Prof Dr Dwiza Riana yang menyampaikan bahwa, kegiatan workshop ini dilaksanakan sebagai bentuk dan upaya dari rektorat dalam peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan UNM.

“Tujuan dari workshop ini untuk memperoleh wawasan dalam penyusunan kurikulum serta persamaan persepsi dalam prinsip implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di perguruan tinggi,” ujarnya pada media, Rabu (9/2/2022).

Selanjutnya, Dr Drs Ludfi Djajanto mengatakan bahwa, perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS).

“RPS disusun atas dasar Permendikbud No 3 Tahun 2020 seiring kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tentang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM),” ungkapnya saat menyampaikan materi.

Adanya gelombang perubahan revolusi industri 4.0 ini, katanya menjelaskan, memunculkan pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan-keterampilan baru (Learn) dan diperlukan cara kerja baru (ahli teknologi) pada semua jenis pekerjaan (Relearn).

“Pemilik perusahaan perlu untuk merekrut karyawan yang memiliki budaya kerja yang sesuai dengan perusahaan. Maka diperlukan suatu program pembelajaran sehingga keberadaannya memerlukan rancangan, pelaksanaan serta evaluasi secara dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) serta kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat, maupun pengguna lulusan dari perguruan tinggi,” paparnya.

Sementara itu, wakil rektor I bidang akademik UNM, Nita Merlina berharap dengan dilaksanakannya workshop ini akan menambah ilmu dan wawasan, serta bermanfaat bagi peserta workshop dalam pengembangan kurikulum kedepannya.

“Semoga dengan workshop ini, semakin menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat guna pengembangan kurikulum di lingkungan Universitas Nusa Mandiri (UNM) dengan tujuan peningkatan mutu lulusan,” tutupnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

(QS. Al-Kahf ayat 29)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement