REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Manajemen PT Freeport Indonesia kembali menutup fasilitas umum di area kerja perusahaan tambang itu, baik di kawasan dataran tinggi maupun di kawasan dataran rendah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Penutupan sebagai dampak dari kenaikan jumlah kasus Covid-19.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, perusahaannya terus berupaya menekan penyebaran Covid-19 di area kerja, mulai dari dataran tinggi yang mencakup Tembagapura, Ridge Camp, dan lainnya, hingga dataran rendah mulai dari Mile 38, Kuala Kencana hingga Pelabuhan Portsite Amamapare. "Salah satu kebijakan yang diambil manajemen Freeport adalah dengan melakukan penutupan fasilitas umum di area kerja," kata Riza yang dihubungi di Timika, Kamis (10/2/2022).
"Fasilitas umum seperti gymnasium atau fitnes center, sport hall, dan semua tempat makan hanya melayani pengemasan untuk dibawa pulang serta bioskop tersebut secara resmi ditutup terhitung mulai 7 Februari 2022," kata Riza.
Ia mengatakan, jumlah karyawan yang terpapar Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir melonjak sangat tinggi dari kondisi sebelumnya pada Desember 2021 lalu. Meski terjadi kenaikan jumlah kasus Covid-19 di area PT Freeport, dia mengatakan, sejauh ini produksi tambang bijih tembaga dan emas masih berjalan normal.
Kepala Dinas Kabupaten Mimika Reynold Ubra menyebut kenaikan kasus Covid-19 di Mimika karena dipengaruhi oleh meningkatnya temuan kasus Covid-19 di area kerja PT Freeport, baik di wilayah Tembagapura maupun di Kuala Kencana. Pada 1 Januari hingga 2 Februari 2022, dia mengatakan, Dinkes Mimika melaporkan adanya temuan 50 kasus Covid-19 di wilayah itu.
Kemudian pada 3 Februari, jumlah kasus Covid-19 di Mimika bertambah dengan total mencapai 68 kasus.Hingga Selasa (8/2/2022) 2022, tercatat sebanyak 271 warga Mimika terkonfirmasi positif Covid-19, kata Reynold Ubra.