Kamis 10 Feb 2022 16:55 WIB

Pemerintah Segera Bentuk Bank Emas, Ini Keuntungannya Buat Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar pada penyimpanan emas.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana membentuk bank emas atau bullion bank.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana membentuk bank emas atau bullion bank.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Indonesia memiliki potensi besar pada penyimpanan emas. Menurut dia, produksi emas oleh smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, memunculkan potensi besar pada sistem perbankan untuk menerima transaksi emas, selain mata uang pada umumnya.

Ia mengungkapkan, pemerintah merencanakan pembentukan bullion bank atau bank yang bisa menerima emas dalam transaksinya mulai tahun depan. Apalagi, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik yang peletakan batu pertamanya dilakukan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu ditargetkan mampu memproduksi emas satu ton setiap pekan.

Baca Juga

Airlangga mengatakan, dengan nilai investasi awal 200 juta dolar AS, smelter PT Freeport di Gresik bisa memproduksi 35 ton emas. “Kalau peluang ini ditangkap dengan bullion bank, tidak perlu lagi kirim emas ke Singapura. Karena kebanyakan sekarang dikirim ke Singapura, dari Singapura masuk lagi ke Indonesia,” katanya dalam Webinar BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2/2022).

Ia menambahkan, hampir seluruh produksi pada industri perhiasan biayanya hanya tolling fee. Hal ini berkaitan dengan insentif fiskal dan PPN. Menurut dia, Indonesia memiliki peluang besar mengolah bahan baku emas hasil produksi PT Freeport Indonesia di Gresik menjadi barang bernilai lebih tinggi.