Kamis 10 Feb 2022 19:11 WIB

Kemenkes Masih Mendata Nakes yang Terpapar Covid-19

Kemenkes menyebut pada gelombang ketiga ini belum ada laporan nakes meninggal.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Tenaga kesehatan melakukan evakuasi pasien Covid-19 untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi. Kemenkes masih terus melakukan pendataan jumlah tenaga kesehatan atau nakes yang terpapar Covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan melakukan evakuasi pasien Covid-19 untuk dilakukan perawatan di ruang isolasi. Kemenkes masih terus melakukan pendataan jumlah tenaga kesehatan atau nakes yang terpapar Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof Abdul Kadir menyatakan hingga kini pihaknya masih mendata jumlah tenaga kesehatan yang terpapar covid-19. Hal ini lantaran ada beberapa nakes yang terpapar Covid-19 dan tidak menunjukkan gejala.

"Saat ini memang kita lagi melakukan pemeriksaan jadi saya belum bisa mengetahui berapa yang kena dan positif, karena mohon maaf ini walaupun positif kadang tanpa gejala," kata Kadir dalam konferensi pers secara daring, Kamis (10/2/2022). Oleh karena itu, Kemenkes, mewajibkan kepada seluruh rumah sakit, pemerintah dan swasta untuk melakukan semacam skrining kepada semua nakes yang ada di rumah sakit. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan rapid tes antigen, atau juga pemeriksaan PCR.

Baca Juga

"Untuk rumah sakit vertikal di bawah Kementerian Kesehatan, kami sudah melakukan pemeriksaan PCR kepada nakes yang ada di runah sakit, dan ternyata memang jumlahnya tidak terlalu besar," ungkap Kadir

Kadir menjelaskan,awalnya memang bila dilihat presentase antara jumlah yang diperiksa dengan jumlah yang positif, maka positivity rate-nya sekitar 35 hingga 36 persen. Namun angka tersebut didapat pun karena jumlah nakes yang diperiksanya sedikit. "Pada saat ini jumlahnya hampir 90 persen, ternyata positivity rate-nya di bawah 10 persen, jadi memang ada sih yang kena tapi positivity rate-nya di bawah 10 persen, itu ada datanya," klaim Kadir.

Kabar baiknya, hingga kini belum ada nakes yang dilaporkan meninggal. Ia pun berharap agar tidak ada nakes yang berguguran pada gelombang ketiga kali ini.

"Yang meninggal sampai sekarang belum ada data yang masuk ke kita, adanya nakes yang meninggal, apakah itu dokter perawat atau nakes lainnya," kata dia.

Kadir meyakini, untuk saat ini para nakes sudah siap berperang melawan gelombang ketiga pandemi Covid-19 lantaran sudah mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Sehingga, meskipun tertular, sebagian besar hanya bergejala ringan.

"Jadi memang mereka itu siap tempur karena imunitas mereka sudah terjaga. Meskipun terinfeksi tapi rata-rata gejala mereka itu ringan, dan biasanya tanpa gejala. Kecuali jika mereka ada komorbid," tegasnya.

Ihwal antisipasi penambahan nakes, saat ini Kemenkea sudah berkoordinasi dengan Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI untuk merekrut relawan agar kembali membantu penanganan Covid-19. Para relawan saat ini masih dalam proses seleksi. "Sekarang kami melalui Dirjen Nakes merekrut relawan-relawan, selama ini ada relawan ikut membantu penanganan Covid-19, sekarang ini direview ulang dilakukan registrasi ulang, kemudian dipersiapkan bila mana saat-saat tertentu kita membutuhkan tambahan nakes, sudah siap," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement