Jumat 11 Feb 2022 02:14 WIB

Uji Klinis Vaksin Merah Putih Diperkirakan 3 Bulan

Vaksin merah putih diproyeksikan sebagai booster dan vaksin anak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan berada di ruang pemeriksaan di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022). Uji klinis vaksin Merah Putih untuk penanggulangan COVID-19 tersebut telah memasuki tahap pertama yang akan diikuti 90 orang.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas kesehatan berada di ruang pemeriksaan di ruang vaksinasi saat dimulainya Uji Klinis Vaksin Merah Putih di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/2/2022). Uji klinis vaksin Merah Putih untuk penanggulangan COVID-19 tersebut telah memasuki tahap pertama yang akan diikuti 90 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Laura Navika Yamani menyambut baik vaksin Covid-19 produksi dalam negeri Merah Putih. Vaksin Merah Putih kini menjalani fase uji klinik.

"Alhamdulilah, dengan adanya peluncuran uji klinis Vaksin Covid-19 buatan dalam negeri Merah Putih yang dikembangkan Unair artinya memberikan angin segar," ujar Laura saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga

Dia melanjutkan, vaksin menjalani proses uji klinis yang dibagi menjadi tahap 1. Jika kemudian hasilnya bagus kemudian masuk tahap 2. Jika di fase kedua tak ada masalah kemudian baru memasuki tahap 3.

Laura berharap proses uji klinik lancar sampai hingga selesai uji klinis tahap 3 dan dinyatakan tidak ada masalah. Ia memperkirakan setiap tahap uji klinis membutuhkan waktu sekitar 3 bulan namun bisa lebih.

Sebab, ada penilaian di setiap fase. Ia menambahkan, setiap fase harus dilalui dengan hati-hati karena melalui haru dievaluasi efektivitas dan keamanannya.

"Sehingga, kalau uji klinik ini berhasil sampai akhir (selesai fase 3) maka terbukti vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair bagus. Kemudian, Indonesia tidak bergantung pada vaksin Covid-19 dari luar negeri," katanya.

Apalagi, dia melanjutkn, ada isu vaksin Covid-19 penguat (booster) akan terus diberikan. Bahkan, ia mengutip hasil riset bahwa efektivitas booster tidak selamanya, ada masa tertentu bekerja dalam tubuh. Artinya, tidak menutup kemungkinan nantinya ada booster keempat, kelima, keenam, ketujuh dan seterusnya. Kemudian, ketika membutuhkan vaksin booster maka langsung tersedia Merah Putih tanpa bergantung pada vaksin impor. 

"Sampai kapan (mendapatkan vaksin booster berulang) sampai Covid-19 dinyatakan tidak menjadi masalah kesehatan," ujarnya.

Sebelumnya, vaksin Merah Putih mulai memasuki tahapan uji klinis. Vaksin besutan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu dilakukan uji klinis tahap pertama hari ini, Rabu (9/2).

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin merah putih diproyeksikan selain sebagai booster dan vaksin anak, juga sebagai vaksin donasi internasional. Diharapkan vaksin merah putih dapat menembus negara dengan populasi agama Islam.

“Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan,” kata Menkes secara virtual, Rabu (9/2/2022).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement