Jumat 11 Feb 2022 12:00 WIB

Pemberhentian PTM Kota Bogor Diperpanjang

PTM di Kota Bogor tidak akan dimulai sebelum kasus Covid-19 di Kota Bogor melandai.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di SMA Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/2/2022). Pembelajaran tatap muka di seluruh jenjang sekolah di Kota Bogor dihentikan sementara akibat ditemukannya 45 kasus Covid-19 di 14 sekolah tingkat SD, SMP hingga SMA. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di SMA Negeri 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/2/2022). Pembelajaran tatap muka di seluruh jenjang sekolah di Kota Bogor dihentikan sementara akibat ditemukannya 45 kasus Covid-19 di 14 sekolah tingkat SD, SMP hingga SMA. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali melanjutkan pemberhentian Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh satuan pendidikan se-Kota Bogor. Selain itu, belum ada opsi mengenai kebijakan PTM di kecamatan seperti wacana Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan PTM di Kota Bogor tidak akan dimulai sebelum kasus Covid-19 di Kota Bogor melandai.

Baca Juga

“Selama belum landai, kita tidak akan mengambil risiko dengan membuka kembali sekolah. Ini anhkanya meroket tinggi, walaupun kabar baiknya Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit masih terkendali,” kata Bima Arya, Jumat (11/2/2022).

Terkait wacana gubernur terkait PTM di setiap kecamatan, Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor akan melakukan observasi terlebih dahulu berdasarkan data-data yang ada. Sebab, hingga hari ini tercatat ada 240 siswa dan tenaga pendidik yang terpapar Covid-19 selama PTM terbatas berlangsung. 

Terlebih lagi, sambung dia, pelaksanaan PTM di sekolah-sekolah ada persoalan lintas wilayah. Bima Arya mengatakan, belum tentu di satu sekolah siswanya hanya berasal dari satu kecamatan.

“Jadi kita belum merencanakan untuk menbuka PTM walaupun dengan komsep kewilayahan tadi, selama lonjakan ini masih tinggi,” tegasnya.

Bima Arya memaparkan, hingga Kamis (10/2/2022), BOR di Kota Bogor mencapai angka 35,3 persen. Setelah sebelumnya tercatat 31 persen beberapa hari sebelumnya.

“Jadi belum bisa dikatakan terkendali. Tinggal kita lihat trennya sudah lebih baik, maka kita akan mungkin melakukan PTM,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi, mengatakan Kota Bogor memperpanjang pelaksanaan kembali Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah-sekolah.

Ia menambahkan, turunan aturan tersebut untuk disosialisasikan ke sekolah-sekolah, melalui Surat Edaran (SE) dari Satgas Covid-19 Kota Bogor yang dikeluarkan Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor.

“Intinya kita ikuti aturan dari pemerintah pusat melalui instruksi menteri itu. Untuk SE-nya bukan dari Disdik, tapi Satgas Covid-19 Kota Bogor, yang dikeluarkan Bagian Hukum,” ucap Hanafi.

Ia pun berharap kasus Covid-19 di Kota Bogor bisa kembali turun, sehingga pelaksanaan PTM bisa segera kembali dibuka.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement