Jumat 11 Feb 2022 21:20 WIB

Kemenkes: Omicron Sama dengan Varian Covid-19 Lainnya

Hanya protein virus mengalami mutasi sehingga muncul varian baru.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi M-Epid
Foto: Istimewa
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi M-Epid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, Covid-19 varian omicron tidak berbeda dengan mutasi virus lainnya seperti delta dan alfa karena mereka berasal dari virus SARS-CoV2. Namun, protein virus mengalami mutasi sehingga muncul varian baru.

Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, penyakit Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV2. "Kemudian, varian omicron, delta, alfa itu sebenarnya tetap virus SARS-CoV2. Tetapi dalam proteinnya ada yang mengalami mutasi," ujarnya saat mengisi konferensi virtual bertema omicron jadi trend dunia ancam Indonesia, Kemana Delta dan Varian Lainnya, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga

Kemudian, dia melanjutkan, mutasi protein di virus inilah yang menyebabkan virus ini berbeda dari bentuk awal SARS-CoV2. Ia menjelaskan, varian ini terjadi karena banyak orang yang sakit dan kemudian berpotensi memunculkan mutasi virus. Orang yang terinfeksi inilah kemudian menyebabkan virus beradaptasi sehingga bisa mengalahkan host atau manusia. 

"Terkait penanganan (apapaun mutasi Covid-19) tetap sama yaitu 3M, upaya 3T, dan percepatan vaksinasi. Artinya kalau bicara intervensi, penanganan tetap sama meski varian apapun," ujarnya.

Kemudian, dia melanjutkan, kalau ingin mencegah varian baru muncul maka harus mencegah laju penularan virus. Jadi, jangan sampai banyak orang sakit dan banyak tertular virus ini.  Caranya, dia menambahkan, yaitu dengan vaksinasi dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Ia menambahkan, protokol kesehatan 100 persen mencegah virus. 

"Sementara kalau mencegah keparahan (gejala Covid-19) sudah ada vaksin yang dengan cepat mengenali virus dan menetralisir menekan virus," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement