Ahad 13 Feb 2022 15:27 WIB

China Lakukan Tes Covid-19 dari Gagang Pintu Sampai Mesin ATM

Menghadapi Olimpiade Beijing, China melakukan tes Covid-19 tak hanya pada manusia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Gita Amanda
Bukan hanya orang-orang di dalam area Olimpiade Beijing yang dites Covid-19. Pekerja dengan pakaian hazmat juga menyeka gagang pintu, tombol lift, sofa, dan mesin ATM, meskipun para ahli kesehatan mengatakan permukaan menimbulkan sedikit risiko penyebaran virus. (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/SALVATORE DI NOLFI
Bukan hanya orang-orang di dalam area Olimpiade Beijing yang dites Covid-19. Pekerja dengan pakaian hazmat juga menyeka gagang pintu, tombol lift, sofa, dan mesin ATM, meskipun para ahli kesehatan mengatakan permukaan menimbulkan sedikit risiko penyebaran virus. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Bukan hanya orang-orang di dalam area Olimpiade Beijing yang dites Covid-19. Pekerja dengan pakaian hazmat juga menyeka gagang pintu, tombol lift, sofa, dan mesin ATM, meskipun para ahli kesehatan mengatakan permukaan menimbulkan sedikit risiko penyebaran virus.

Tindakan tes kepada benda-benda tersebut adalah bagian dari protokol rumit untuk mencegah penyebaran virus Corona di Olimpiade Musim Dingin. Upaya ini juga mencakup pembatasan pergerakan atlet dan lainnya ke lokasi Olimpiade khusus dan pengujian harian untuk semua orang di dalam bagian tertutup situs itu.

Baca Juga

Pemandangan pekerja yang menguji permukaan mungkin mengejutkan bagi banyak pengunjung internasional. Tindakan ini seperti bertentangan dengan pendapat para ahli kesehatan yang mengatakan virus menyebar terutama melalui udara ketika orang yang terinfeksi berbicara, batuk, atau bersin.

Para ahli mencatat bahwa virus tidak dapat bertahan atau berkembang biak di permukaan. Namun, pakar virus di University of Washington Deb Fuller mengatakan, pengujian itu bisa menjadi cara lain untuk menentukan apakah virus mulai menyebar. Dia mencatat penelitian telah menunjukkan bahwa jejak virus mati dapat berlama-lama di kamar tempat orang yang terinfeksi tinggal.

"Mereka mungkin menguji permukaan sebagai penanda apakah virus ada di udara baru-baru ini," kata Fuller dilansir laman Associated Press.

Jika itu masalahnya, Fuller mencatat batasan pengujian. Hasil positif mungkin menunjukkan di mana orang yang terinfeksi mungkin berada. Namun hasil negatif tidak menutup kemungkinan, karena pekerja bisa saja melewatkan tempat yang terkena bersin atau batuk.

Fuller mengatakan pengujian bisa untuk pertunjukan atau kebiasaan. Ini menunjukan beberapa tempat masih diwaspadai tentang penyebaran dari permukaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement