REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganjar Pranowo (GP) Mania merespons sindiran yang disampaikan Ketua DPR RI, Puan Maharani, terhadap adanya kepala daerah yang tak menyambutnya saat berkunjung ke daerah. Relawan GP Mania, Immanuel Ebenezer, mengatakan, sindiran tersebut dinilai kampungan.
"Narasi-narasi ini kan sebenarnya narasi-narasi kampungan yang diproduksi oleh orang yang anti terhadap Mas Ganjar itu sendiri," kata Immanuel dalam sebuah diskusi daring, Ahad (13/2/2022).
Immanuel mengatakan, Ganjar tak pernah diundang tiap kali Puan mengunjungi Jawa Tengah. Ia menilai ada upaya dari pihak lain di internal PDIP yang menjegal langkah Ganjar untuk tidak hadir dalam acara-acara PDIP.
"Pernyataan jegal dalam konteks politik ya, membatasi peran Mas Ganjar di struktur PDIP, khususnya di Jawa Tengah. Jadi setiap ada aktifitas politik, kunjungan kerja Mbak Puan, atau kunjungan kerja siapa pun yang berkaitan dengan PDIP, kerap penguasanya adalah si Bambang Pacul maka peran Mas Ganjar itu tidak dikasih atau dijegal," ujarnya.
"Gimana mau nyambut Mbak Puan kalau Mas Ganjar tidak diinfokan, tapi dibikin narasi seolah-olah tidak menyambut sebagai kader PDIP," kata Immanuel lagi.
Pria yang akrab disapa Noel itu mengatakan, bagi GP Mania tidak ada keuntungan bagi GP Mania merespons sindiran Puan tersebut. Ia menganggap pernyataan Puan tersebut hanyalah merupakan keluh kesah.
"Keuntungan merespons apa, keuntungan bereaksi juga apa? Enggak ada untung dua-duanya, paling biarkan saja narasi Mbak Puan seperti itu dia menciptakan narasinya, kalau kita respons juga untungnya apa? Itu keluh kesah lah, enggak enak kita merespons keluh kesah," ungkapnya.
Sebelumnya dalam rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu (9/2/2022) lalu, Puan menyampaikan curhatnya di hadapan kader PDIP. Puan mengaku heran ada gubernur yang tak menyambutnya ketika ia datang.
"Begitu saya datang enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal harusnya jadi kebangaan, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan.
Ia tak mengungkap gubernur yang dimaksud. Puan membandingkan sikap gubernur tersebut dengan sikap kader-kader PDIP di Sulawesi Utara yang menyambutnya
"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok enggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan.
Baca juga : Soal JHT, Anggota DPR: Masih Belum Puas Juga Membuat Buruh Susah