Senin 14 Feb 2022 06:37 WIB

Kanada Tarik Personel Militer dari Ukraina

Kanada tarik personel militer di Ukraina ke tujuan yang dirahasiakan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kanada untuk sementara menarik personel militernya yang berbasis di Ukraina ke tujuan yang dirahasiakan di Eropa.
Foto: AP/Andriy Dubchak
Kanada untuk sementara menarik personel militernya yang berbasis di Ukraina ke tujuan yang dirahasiakan di Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Kanada untuk sementara menarik personel militernya yang berbasis di Ukraina ke tujuan yang dirahasiakan di Eropa. Kementerian Pertahanan Kanada pada Ahad (13/2/2022) penarikan ini karena negara-negara Barat khawatir Rusia bersiap untuk menyerang Ukraina.

Kanada telah menjalankan misi pelatihan dengan 200 personel di Ukraina barat sejak 2015. Kementerian Pertahanan mengatakan, angkatan bersenjata telah dipindahkan karena lingkungan operasional yang kompleks terkait dengan rencana agresi Rusia terhadap Ukraina.

Baca Juga

Pasukan pertahanan Kanada telah melatih lebih dari 30 ribu tentara Ukraina. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan, misi tersebut akan diperpanjang tiga tahun lagi dengan biaya 268,5 juta dolar AS. Kanada akan mengirim 400 pelatih militer ke Ukraina.

Selain itu, Kanada juga untuk memindahkan staf diplomatiknya ke kantor di Lviv, dan menangguhkan operasi kedutaan di Kyiv. Di sisi lain, Washington dan beberapa negara lainnya telah mengurangi atau mengevakuasi staf kedutaan dan mendesak warga negaranya untuk segera pergi atau menghindari perjalanan ke Ukraina.

Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden Jake Sullivan mengatakan, invasi ke Ukraina oleh Rusia dapat dimulai kapan saja. Dalam beberapa waktu terakhir, Rusia telah mengumpulkan ribuan tentara di dekat perbatasan Ukraina. Hal ini memicu kekhawatiran, Rusia mungkin merencanakan serangan militer lain terhadap Ukraina.

Amerika Serikat dan sekutunya mengancam, Rusia akan menerima konsekuensi berat jika menginvasi Ukraina. Sementara Moskow telah membantah sedang bersiap untuk menyerang Ukraina. Rusia mengatakan, mereka mengerahkan pasukan ke perbatasan Ukraina untuk latihan.

Rusia telah mengerahkan lebih dari 100 ribu pasukan militer ke perbatasan Ukraina. Menurut pejabat AS, Rusia telah mengerahkan pasukan rudal, udara, angkatan laut dan operasi khusus, serta pasokan untuk persiapan perang. Pekan ini, Rusia memindahkan enam kapal serbu amfibi ke Laut Hitam, dan menambah kemampuannya untuk mendaratkan marinir di pantai.

Presiden AS Joe Biden telah mendukung kehadiran militer AS di Eropa sebagai jaminan bagi sekutu NATO di sisi timur. AS mengerahkan  3.000 tentara tambahan ke Polandia.  Angkatan Darat AS juga memindahkan 1.000 tentara dari Jerman ke Rumania, yang berbatasan dengan Ukraina.

Rusia menuntut agar Barat menjauhkan negara-negara bekas Soviet dari NATO.  Rusia juga ingin NATO menahan diri agar tidak mengerahkan senjata di dekat perbatasannya. Tuntutan Rusia itu ditolak oleh Barat.

Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam konflik sengit sejak 2014. Tepatnya ketika pemimpin Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin digulingkan dari jabatannya oleh pemberontakan rakyat. Moskow menanggapi dengan mencaplok Semenanjung Krimea dan kemudian mendukung pemberontakan separatis di Ukraina timur. Pertempuran telah menewaskan lebih dari 14 ribu orang.

Kesepakatan damai 2015 yang ditengahi Prancis dan Jerman membantu menghentikan pertempuran skala besar. Tetapi pertempuran biasa terus berlanjut, dan upaya untuk mencapai penyelesaian politik telah terhenti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement