Kamis 10 Feb 2022 12:23 WIB

Gedung Putih: Blokade Pengemudi Truk Kanada Berdampak pada Industri Otomotif

Blokade pengemudi truk Kanada berisiko bagi rantai pasokan industri otomotif

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin.
Foto: Frank Gunn/The Canadian Press via AP
Pengemudi truk berkonvoi menuju Parliament Hill di Ottawa, Kanada, Sabtu (29/1/2022). Mereka memprotes mandat vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menyatakan pada Rabu (9/2/2022), blokade pengemudi truk Kanada menimbulkan risiko bagi rantai pasokan industri otomotif. Pejabat AS melakukan komunikasi dengan intensif bersama rekan-rekan di Kanada mengenai masalah ini.

"Kami mengawasi ini dengan sangat cermat. Blokade menimbulkan risiko bagi rantai pasokan, untuk industri otomotif," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Rabu (9/2/2022).

Baca Juga

Psaki mengatakan penasihat Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih mengadakan pertemuan pada Rabu. Pertemuan ini membahas tentang masalah penutupan tersebut dan para pejabat sedang berbicara dengan kantor Gubernur Michigan Gretchen Whitmer dan pembuat mobil.

"Ada beberapa langkah yang kami lakukan secara proaktif," kata Psaki.

Pejabat bea cukai AS telah membantu mengubah rute beberapa perjalanan komersial ke Jembatan Bluewater yang menghubungkan Port Huron, Michigan, ke Kanada.

Protes selama hampir dua minggu terhadap mandat pandemi Covid-19 menghentikan atau memperlambat lalu lintas di Ambassador Bridge yang menghubungkan Detroit, Michigan, dan Windsor, Ontario. Jembatan tersibuk Kanada ke Amerika Serikat (AS) ini menyumbang sekitar 25 persen dari perdagangan antara kedua negara karena digunakan untuk mengangkut kendaraan dan suku cadang dan produk pertanian.

Induk Chrysler Stellantis mengatakan Pabrik Perakitan Windsor harus mempersingkat shift pertama dan kedua pada Selasa (8/2). Kondisi ini karena kekurangan suku cadang yang disebabkan oleh gangguan tersebut.

"Pabrik kembali berproduksi pagi ini. Kami terus bekerja sama dengan operator kami untuk memasukkan suku cadang ke pabrik guna mengurangi gangguan lebih lanjut," kata Stellantis.

Sedangkan juru bicara General Motors mengatakan pembuat mobil dari Detroit belum melihat masalah apa pun. Namun mereka sedang memantau situasinya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement