REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir setiap pekan roket yang membawa satelit diluncurkan ke ruang angkasa. Sekarang Jerman dan Eropa juga ingin ikut dalam bisnis yang berpeluang besar itu.
Belakangan ini semakin banyak pengusaha muda tertarik dengan bisnis luar angkasa. Banyak yang berpikir, industri ruang angkasa adalah industri yang paling cepat tumbuh di dasawarsa mendatang. Begitu diungkap Odd Roger Enoksen, manajer perusahaan Norwegia, Andøya Space.
Profesor Klaus Schiling, pendiri perusahaan startup pembuat satelit berukuran kecil juga mengatakan, mereka ingin ikut berbisnis karena di bidang ini potensi ekonomi yang besar masih bisa dibangkitkan.
Pasar ruang angkasa, dalam waktu dekat sudah bisa bernilai satu triliun euro. Begitu pendapat para pakar.
Di Jerman, tiga perusahaan startup ingin membuat roket-roket kecil untuk mengangkut beban ke luar angkasa. Di seluruh dunia sudah ada 100 perusahaan. Perusahaan Rocket Factory Augsburg ingin dapat pelanggan dengan menawarkan harga lebih murah, yaitu tiga juta euro untuk setiap peluncuran.
"Kami akan mulai dengan 'start' sebulan sekali. Namun, nantinya kami tentu ingin setiap pekan," papar Stefan Brieschenk, Manajer Rocket Factory Augsburg.
Perusahaannya ingin agar semuanya dibentuk seotomatis dan seindustrial mungkin, jadi tidak akan jadi sesuatu yang mengejutkan.
Dalam uji beban roket, nitrogen cair yang amat dingin digunakan. Dengan cara itu para insinyur bisa mencari tahu, sekuat apa sambungan komponennya bisa menahan tekanan dan kapan roket pecah. Lapisan luar roket ternyata bisa tahan lebih lama dari dugaan semula. Apa ini jadi tonggak pencapaian dalam persaingan ketat?
“Dalam urusan peluncuran roket, Jerman belum bisa bersaing,” pendapat Maria Jahnke, konsultan dan salah seorang penulis studi pertama tentang komersialisasi perjalanan ke luar angkasa atau New Space, di Jerman.
Apakah Jerman sudah siap?
Jerman punya tiga peluncur mikro, yang belum diuji sama sekali dan kemungkinan menghasilkan keuntungan sangat kecil. Demikian kata Jahnke dan menjelaskan, penyebabnya adalah, di seluruh dunia ada banyak perusahaan yang menawarkan jasa peluncuran roket, yang sudah memenuhi permintaan tambahan.
Namun, teknik satelit adalah bidang lain lagi. Di bidang ini, perusahaan Jerman juga aktif. Dan persaingan internasional juga ketat.
Nina Stary adalah seorang analis dan juga salah satu penulis studi tentang New Space di Jerman. "Kami pikir, sangat penting, bahwa orang menemukan solusi masalah dengan model bisnis dan produk-produk yang sudah ada dan ditawarkan. Itu masalah klasik dan praktis.”
Stary menambahkan, karena bagi pengguna jasa, tidak terlalu penting, bahwa datanya berasal dari ruang angkasa, dan bahwa ini solusi ruang angkasa. "Yang harus jelas adalah keuntungan ekonominya," kata dia.