Selasa 15 Feb 2022 18:12 WIB

Mayoritas Kematian Covid-19 Disebabkan Penyakit Penyerta Ini

Beberapa jenis penyakit penyerta bisa meningkatkan risiko kematian Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Menurut Satgas Penanganan Covid-19, mayoritas kematian Covid-19 disertai komorbid diabetes melitus.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (10/2/2022). Menurut Satgas Penanganan Covid-19, mayoritas kematian Covid-19 disertai komorbid diabetes melitus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap beberapa jenis penyakit penyerta (komorbid) yang bisa meningkatkan risiko kematian saat terpapar Covid-19. Di Indonesia, penyumbang angka kematian Covid-19 disumbang pasien dengan komorbid diabetes melitus.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) 2022, jenis penyakit tersebut yakni kanker, gangguan ginjal, hati, paru-paru yang kronis, gangguan neurologis diabetes melitus tipe 1 dan 2, gangguan jantung dan pembuluh darah, infeksi HIV, gangguan sistem kekebalan tubuh, obesitas, thalasemia dan beberapa gangguan kesehatan.

Baca Juga

Wiku mengatakan, untuk kasus secara nasional, data menunjukkan mayoritas kasus positif meninggal paling banyak adalah mereka yang memiliki komorbid diabetes melitus.

"Faktanya secara nasional, berdasarkan data yang diakses dari rumah sakit online per tanggal 13 Februari 2022, tercatat pertama, mayoritas kasus positif yang meninggal dikontribusikan oleh komorbid diabetes melitus," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara virtual, Selasa (15/2/2022).

Wiki melanjutnya, 15 persen di antaranya pasien yang memiliki riwayat komorbid lebih dari satu jenis penyakit. Ia menjelaskan, sebuah studi di rumah sakit di India juga menemukan lebih dari 90 persen pasien dengan lebih dari 2 jenis komorbid meninggal dunia dibandingkan kasus positif yang hanya memiliki satu sampai dengan komorbid.

Teman kedua, mayoritas kasus positif yang mengalami gejala berat atau kritis memiliki komorbid diabetes melitus dan hipertensi, serta 19 persen dari mayoritas tersebut memiliki lebih dari satu jenis penyakit.

Karena itu, Wiku mengingatkan seluruh masyarakat termasuk mereka yang memiliki komorbid atau orang di sekitarnya, wajib berperan untuk melaporkan kasus positif pada kelompok rentan agar dapat ditangani secara dini.

"Bagi kasus positif mengidap komorbid atau orang di sekitarnya dimohon untuk segera menghubungi tenaga kesehatan walaupun gejala yang dirasakan tergolong ringan demi perawatan yang lebih efektif dan cepat," kata Wiku.

Ia juga mengimbau masyarakat yang memiliki komorbid untuk menyegerakan upaya vaksinasi baik dosis 1, 2 atau booster. Namun, dengan tetap mengkonsultasikan kondisi kesehatannya sebelum divaksinasi melalui fasilitas kesehatan terdekat.

"Pada prinsipnya seluruh masyarakat wajib berhati-hati dalam beraktivitas, termasuk bagi orang tidak termasuk kategori rentan ini. Kita perlu membangkitkan sikap tenggang rasa dengan berusaha saling melindungi karena virus dapat dibawa oleh siapapun baik oleh yang rentan maupun yang tidak," kata Wiku.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement