Siap Dirikan Universitas, Muhammadiyah Karanganyar Akuisisi 3 Kampus
KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar, Jateng mengakuisisi sebanyak tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS di Jateng untuk dimerger jadi satu yakni Universitas Muhammadiyah Karanganyar atau UMUKA.
Ketiga PTS yang diakuisisi itu yakni Akademi Pariwisata Widya Nusantara (APWN) Surakarta, Akademi Sekretari Manajemen Santa Ana (ASMI) Semarang dan Akademi Peternakan Karanganyar (APEKA). Rencananya Universitas Muhammadiyah Karanganyar akan memiliki 10 program studi (Prodi).
Langkah ini sebenarnya sudah disuse lama oleh PDM Karanganyar, misalnya pada Selasa (29/12/2021) PDM Karanganyar sudah melakukan FGD yang melibatkan beberapa pihak, termasuk guru besar PBI UMS Ali Imron Al Ma’ruf dan Totok Budi Santoso, dan tokoh pendidikan dari UNS Hassan Suryono.
Wakil Ketua PDM Karanganyar yang membidangi Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Suriyanto waktu dalam sambutan tanggapan menyampaikan jika pihaknya akan secepatnya membentuk Tim Task Force dan menyediakan fasilitas pendukungnya.
Sementara itu, penandatangan akta penggabungan ketiga kampus tersebut dilakukan pada, Senin (14/2) di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar oleh para pimpinan yayasan. Seperti Yayasan Pendidikan Widya Nusantara, Yayasan Lembaga Pendidikan Putera Manunggal Sejahtera, dan Yayasan Pendidikan Karanganyar.
Sarilan M. Ali, Sekretaris PDM Karanganyar secara terpisah terkait dengan pendirian Universitas Muhammadiyah Karanganyar menjelaskan, bahwa langkah selanjutnya adalah mengajukan rekomendasi kepada Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah.
Sarilan melanjutkan, saat ini pihaknya juga sedang mengusulkan tujuh prodi tambahan dari tiga prodi dari tiga kampus sebelumnya. Tujuh prodi untuk jenjang Strata 1 antara lain, Teknik Komputer, Informatika, Ilmu Komunikasi, Akuntansi, Bisnis Digital, Fisioterapi, serta D4 Akupuntur dan Pengobatan Tradisional.
“Dengan bertambahnya tiga prodi dari tiga kampus yang bergabung ini jadi nantinya akan ada 10 prodi dan sudah punya modal mahasiswa,” tuturnya.
Instrumen lain yang sudah disiapkan, kata Sarlian meliputi kurikulum, rencana pembelajaran, studi kelayakan, dan business plan. Termasuk sistem penjaminan mutu internal, susunan organisasi tata kerja (STOK), dosen, tendik, sampai pada penyediaan buku di perpustakaan dan lain-lain.
“Semua ini sudah siap, tapi masih menunggu persetujuan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah selaku penyelenggara,” tutupnya. (aan/ppmuh)