REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Suntana meninjau langsung progres pembangunan Markas Komando (Mako) Batalyon D Brigadir Mobil (Brimob) Polda Jabar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (16/2/2022). Dia menginginkan, pembangunan itu dapat selesai sesuai target.
Menurut Suntana, progres pembangunan Mako Batalyon sudah sesuai dengan rencana. Dalam proses pembangunan yang resmi dimulai sejak awal Februari 2022 itu, pihaknya banyak mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat.
"Kami mohon doa restu agar ini dapat selesai sesuai waktu yang kami rencanakan. Dengan begitu kami bisa memberikan keamanan dan ketertiban kepada masyarakat di tiga kabupaten dan dua kota ini," kata dia, usai meninjau lokasi pembangunan.
Dia mengakui, terdapat beberapa kendala dalam proses pembangunan Mako Brimob di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Salah satunya, terkait akses alat berat ke dalam lokasi pembangunan yang masih terkendala.
Berdasarkan pantauan Republika, akses jalan di lokasi pembangunan belum sepenuhnya terbuka. Sebab, kontur tanah di lokasi itu cukup curam. Selain itu, di akses masuk ke dalam lokasi pembangunan juga terdapat saluran pipa milik Pertamina.
Namun, menurut dia, kendala dalam proses pembangunan adalah hal yang biasa. "Kami terus carikan solusi yang terbaik. Saya rencana sebulan sekali ke sini. Agar jalan bisa segera terbuka, lalu saya akan bilang ke Menteri PUPR untuk membangun asrama terlebih dahulu," kata dia.
Kapolda mengatakan, keberadaan Mako Brimob di wilayah Priangan Timur sangatlah penting. Ia menjelaskan, Brimob merupakan tambahan pasukan dari kepolisian yang memiliki keahlian khusus.
Dengan adanya pasukan Brimob, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dapat lebih terjaga. "Kontigensinya kan terkadang naik turun. Dengan adanya pasukan brimob yang memiliki keahlian khusus, diharapkan dapat memberikan dan menjamin rasa aman kepada masyarakat," ujar dia.
Suntana menambahkan, pasukan Brimob juga dapat diterjunkan untuk penanganan bencana alam. Menurut dia, pasukan Brimob dapat melakukan segala hal apabila diperlukan.
Saat ini, Mako Brimob Polda Jabar lokasinya cukup jauh dari wilayah Tasikmalaya. Dengan keberadaan Mako Brimob di Tasikmalaya, penanganan kamtibmas di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Kota Tasikmalaya, serta Kota Banjar, dapat dengan cepat direspons.
"Rencana saya, dari empat kompi di sini akan saya pindahkan satu kompi di Pangandaran, jadi di sana bisa ter-back up. Nanti satu kompi lagi akan saya tempatkan di Kota Banjar. Jadi, kalau ada apa-apa dapat respons dengan cepat," kata Kapolda.
Dia menargetkan, pada 2023 asrama untuk pasukan Batalyon D Brimob Polda Jabar dapat selesai. Setelah itu, secara pararel pembangunan sarana dan prasarana lainnya akan terus dilakukan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, pembangunan Mako Brimob di Kecamatan Cineam itu akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 110 miliar yang bersumber dari APBN. Total lahan yang akan digunakan adalah sekitar 16 hektare. Di tempat itu, rencananya akan ditempati oleh sekitar 710 personel.
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya dan masyarakat sangat mendukung pembangunan Mako Brimob di wilayah Kecamatan Cineam. Sebab, pembangunan Mako Brimob merupakan untuk kepentingan masyarakat.
"Kami ikut mendukung dengan menghibahkan 15,8 hektare tanah yang dicicil dalam tiga tahun anggaran. Tahun ini insyaallah selesai 10 hektare. Maysarakat juga banyak yang mendukung pembangunan ini," kata Ade.
Dia berharap, dengan keberadaan Mako Brimob di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, masyarakat dapat lebih mendapatkan rasa aman. Tak hanya masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya, melainkan juga di wilayah Priangan Timur.
"Mudah-mudahan ini bisa memberikan rasa aman di wilayah Priangan Timur," kata dia.