Kamis 17 Feb 2022 23:57 WIB

PII Optimalkan Program Pelajar Pemberdaya di Daerah Terpencil Kalsel  

PII utus sejumlah anggotanya berdakwah di pedalaman Kalimantan Selatan

PII utus sejumlah anggotanya berdakwah di pedalaman Kalimantan Selatan. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO
PII utus sejumlah anggotanya berdakwah di pedalaman Kalimantan Selatan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI— Pelajar Islam Indonesia (PII) melakukan program Pelajar Pemberdaya dengan mengirim anggotanya ke sejumlah wilayah desa terpencil di Kalimantan Selatan guna membangun budaya literasi kepada anak-anak dan warga sekitar.

Kepala tim Pelajar Pemberdaya wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), Jamaluddin Fitroh, di Barabai, Kamis (17/2/2022) mengatakan, program tersebut dilaksanakan di dua wilayah di Indonesia, yakni di Kalsel dan Sulawesi Tengah.

Baca Juga

"Kalau di Kalsel dilaksanakan di beberapa desa terpencil di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)," katanya.

Ada sebanyak tujuh mahasiswa yaitu empat laki-laki dan tiga perempuan, yang ditugaskan di Kabupaten HST, tepatnya di Desa Patikalain Kecamatan Hantakan yang masuk kawasan desa terpencil di lereng Pegunungan Meratus.

Selama sebulan, tujuh mahasiswa yang datang dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Tengah dan Sumatra Barat tersebut melakukan beberapa program dalam upaya menumbuhkan budaya literasi kepada masyarakat.

Menurutnya, ada empat program yang dilakukan, yaitu penerapan disiplin sekolah, teras belajar, lokal hero dan rumah belajar.

Dia menjelaskan, terkait disiplin pihaknya menerapkan seluruh aktivitas sekolah dan melaksanakan proses belajar mengajar sebagaimana mestinya di SDN 2 Haruyan Dayak.

"Karena kami melihat masih kurangnya kesadaran orangtua untuk memperhatikan anak-anaknya untuk sekolah. Ada yang pukul 09.00 baru datang ke sekolah," katanya.Selanjutnya, teras belajar yaitu melakukan aktivitas belajar di luar sekolah yang bertempat di teras-teras rumah warga.

Sedangkan lokal hero merupakan program mengajak pemuda-pemudi yang sudah SMP, SMA atau kuliah untuk turut berkontribusi mendidik adik-adiknya agar terus belajar.

Program rumah belajar yaitu tempat anak-anak untuk mengekspresikan kreativitasyang akan diteruskan oleh lokal hero yang juga mendapatkan dukungan warga dengan menghibahkan tanahnya untuk pembangunan.

Tim, kata dia, juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk pembangunan rumah belajar tersebut.

"Insya-Allah setelah program ini berakhir, kami sudah menyiapkan SDM warga setempat yang handal untuk meneruskan dan akan dibina secara berkelanjutan. Alhamdulillah sekarang warga sudah sangat peduli tentang pendidikan," kata anggota PII itu.

Pengurus Keluarga Besar PII (KB PII) Kabupaten HST Ahmad Zulfadhli menambahkan, seluruh keluarga besar PII mengucapkan terimakasih atas dukungan seluruh warga Patikalain dan Pemerintah daerah atas terlaksananya program Pelajar Pemberdaya itu.

"Tujuan akhir dari Pelajar Pemberdaya agar anak-anak, pemuda hingga orang tua sadar akan pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka," kata Komisioner Bawaslu HST itu.

Wakil Bupati HST H Mansyah Sabri didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Anhar saat meninjau program tersebut di Desa Patikalian disambut tarian Babangsai dan Kanjar oleh warga dayak Meratus.

"Mereka ini datang dari jauh-jauh dan rela mengajar dan mengabdi di daerah kita, jadi kami harapkan kepada masyarakat untuk melanjutkan program tersebut dan menjadi perhatian agar para orangtua mendukung serta perhatian terhadap anak-anaknya untuk sekolah," kata Wabup. 

Terakhir, sebagai bentuk apresiasi, pihaknya melalui Dinas Pendidikan HST juga menyerahkan bantuan perangkat sound system untuk SDN 2 Haruyan Dayak tempat para Pelajar Pemberdaya mengabdi.    

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement