REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyoroti kelambanan implementasi koridor perjalanan antar negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN Travel Corridor Agreement Framework (ATCAF). Ini diungkapkan Retno dalam pertemuan retreat para menlu ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (17/2/2022).
"Saya menyampaikan mengenai lambatnya implementasi ASEAN Travel Corridor Agreement (ATCAF)," ujar Retno dalam pernyataan pers virtual seusai menghadiri retreat yang diketuai Kamboja itu.
Retno dalam pertemuan mendorong percepatan implementasi ATCAF tersebut. Sebab ATCAF memiliki dampak signifikan dalam percepatan pemulihan ekonomi kawasan yang harus terealisasi konkret demi kepentingan rakyat di kawasan.
"Baik melalui kesepakatan bilateral maupun pembukaan menyeluruh perbatasan dengan protokol kesehatan yang ketat," imbuhnya.
Menurut Retno seluruh menlu ASEAN sepakat terkait pentingnya implementasi ATCAF ini. Selain itu, Retno juga mengedepankan pentingnya implementasi penuh dari berbagai mekanisme arsitektur kesehatan regional yang sudah terbentuk dalam dua tahun terakhir. Pembentukan tersebut diantaranya buffer inventory untuk alat kesehatan, dan mekanisme distribusi serta sistem peringatan dini di kawasan.