REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Browser Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Microsoft Edge dalam beberapa pekan nanti akan mencapai versi 100. Meskipun terdengar menarik, pencapaian itu juga berpotensi menyebabkan kekacauan di internet.
Ketiga perusahaan saat ini tengah mencoba mengurangi dampak sebelum versi 100 diluncurkan akhir tahun ini.
Chrome, Firefox, dan Edge versi 100 akan hadir
User Agent (UA) adalah rangkaian script yang dikirimkan browser dalam header HTTP. Hal ini memungkinkan server untuk mengidentifikasi browser. Saat browser mencapai versi 100, UA melaporkan nomor versi tiga digit bukan nomor dua digit. Google mengatakan pengembang web menggunakan berbagai teknik untuk menguraikan script tersebut.
Google memberikan penjelasan tentang potensi masalah di situs pengembangnya. “Browser yang berbeda memiliki format yang berbeda untuk script UA dan penguraian UA khusus situs. Ada kemungkinan beberapa perpustakaan web parsing mungkin memiliki asumsi hard coded atau bug yang tidak memperhitungkan nomor versi utama tiga digit,” kata Google.
Kabar baiknya adalah banyak perpustakaan meningkatkan logika penguraian mereka ketika browser pindah ke versi dua digit. Akibatnya, nomor versi tiga digit seharusnya tidak terlalu bermasalah. Namun, pengembang Chrome telah menjalankan eksperimen dan menemukan masalah yang perlu diperbaiki.
Google dan Microsoft berencana untuk merilis Chrome versi 100 dan Edge versi 100 pada 29 Maret 2022. Sementara itu, Mozilla telah menjadwalkan peluncuran Firefox versi 100 untuk 3 Mei 2022. Ketiga perusahaan sedang menjalankan eksperimen dan memperbaiki masalah untuk membuat peluncuran mereka semulus mungkin. Hingga saat ini, tim telah menemukan masalah di sejumlah situs web populer, termasuk Yahoo, Bethesda, T-Mobile, dan HBO Go.
Menghindari bencana
Dilansir BGR, Jumat (18/2), beberapa masalah yang ditemukan pengembang telah diperbaiki. Akan tetapi tidak diragukan lagi akan ada bug yang tidak dapat diatasi oleh pengembang sebelum setiap browser versi 100 diluncurkan.
Untuk menghindari pemutusan internet, Google dan Mozilla memiliki rencana cadangan. Rencana cadangan untuk Chrome menggunakan tanda untuk membekukan nomor versi utama di 99. Nomor versi utama yang sebenarnya kemudian akan muncul di bagian versi kecil dari string UA.
Tentu saja, angka tiga digit di bagian versi minor dari string juga dapat menyebabkan masalah yang menyebabkan Google juga menjalankan eksperimen pada rencana pencadangannya. Sementara Mozilla akan mengambil jalan yang berbeda dalam hal perbaikan bug pasca peluncuran.
Strategi yang digunakan Mozilla akan bergantung pada tingkat keparahan masalah. Mozilla dapat memperbaiki situs web yang rusak dengan mekanisme intervensi situsnya dan membekukan nomor versi utama di Firefox untuk masalah yang lebih luas.