Ahad 20 Feb 2022 04:20 WIB

Kamala Harris Ancam Rusia dengan Sanksi Ekonomi

Wapres AS Kamala Harris ancam Rusia dengan sanksi ekonomi jika serang Ukraina.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Reiny Dwinanda
Citra satelit yang disediakan perusahaan teknologi Maxar Technologies menunjukkan kendaraan lapis baja dan artileri berbaris di Yelnya, Rusia, 300 kilometer dari perbatasan Ukraina. AS ancam Rusia dengan sanksi ekonomi jika Moscow serang Ukraina.
Foto: Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Citra satelit yang disediakan perusahaan teknologi Maxar Technologies menunjukkan kendaraan lapis baja dan artileri berbaris di Yelnya, Rusia, 300 kilometer dari perbatasan Ukraina. AS ancam Rusia dengan sanksi ekonomi jika Moscow serang Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris telah memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menghadapi sanksi atas tindakannya terhadap Ukraina. Sanksi tersebut merupakan risiko ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia benar-benar menyerang Ukraina.

Dilansir Aljazirah, Sabtu (19/2/2022), Harris memperkirakan bahwa serangan semacam itu juga akan menarik sekutu Eropa lebih dekat ke Washington. Peringatan itu datang ketika Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mengawasi latihan militer besar pada Sabtu (19/2/2022).

Baca Juga

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuju ke Eropa untuk menggalang dukungan. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Konferensi Munich bahwa Moskow menghadapi NATO dengan tuntutan yang diketahuinya tidak dapat dipenuhi oleh aliansi tersebut, dan bahwa tidak ada tanda-tanda penarikan militer Rusia dari perbatasan Ukraina.

Sementara itu, para pemimpin wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri di timur Ukraina telah mendeklarasikan mobilisasi militer penuh. Tindakan itu dilakukan di tengah lonjakan kekerasan di wilayah yang dilanda perang yang dikhawatirkan Barat dapat digunakan sebagai dalih untuk invasi oleh Rusia.

sumber : Antara, Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement