REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Buntut dari tingginya harga kacang kedelai, para pengrajin tahu dan tempe se-Bogor akan mogok produksi tahu mulai Ahad (20/2) malam ini hingga Selasa (22/2) malam. Seiring dengan hal tersebut, perdagangan tahu juga akan mogok mulai Senin (21/2) hingga Rabu (23/2).
“Mulai untuk produksi (tahu) malam ini sudah tidak produksi, karena untuk penjualan besok. Pasti (mogok produksi),” kata Sekjen Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI), Musodik, melalui telepon selulernya, Ahad (20/2).
Sodik menjelaskan, aksi mogok massal tersebut tertuang dalam surat edaran Puskopti DKI Jakarta, yang ditandatangani oleh sejumlah organisasi pengrajin tahu dan tempe se-Jabodetabek. Dalam surat tersebut, tertulis jika mogok produksi dan mogok dagang massal akan berjalan mulai Ahad (20/2) malam hingga Rabu (23/2) pagi. Lalu pada Rabu (23/2) malam produksi tahu akan mulai kembali untuk dagang pada Kamis (24/2) pagi.
Lebih lanjut, Sodik mengatakan, mogok massal produksi tahu akan diikuti oleh sekitar 100 pengrajin tahu se-Bogor. Dimana 30 di antaranya tergabung dalam SPTI.