REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG—
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengatakan umat Islam harus kembali memetik hikmah dan pelajaran dari peristiwa besar yang dialami Nabi Muhammad SAW. Yaitu Isra Miraj.
Pada peristiwa itu menurut Mahyeldi, Nabi SAW menjemput perintah sholat langsung kepada Allah SWT di Sidratul Muntaha.
"Isra Miraj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha, dari masjid ke masjid. Peristiwa ini mengajarkan kita untuk menyelesaikan masalah, salah satunya ayo kembali ke masjid, kembali ke Islam. Karena saat kita pergi ke masjid dan menjalankan ibadah, kita akan mendapatkan perasaan yang tenang,” kata Mahyeldi, saat berceramah di Masjid Nurul Amri, Balai-Balai, Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Ahad (20/2/2022).
Mahyeldi menyebut tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan hati dan perasaan yang tenang.
Agar dapat menyelesaikan persoalan, menurut Mahyeldi, umat Islam harus memperbanyak ibadah dan dianjurkan beribadah di masjid.
“Sama dengan masalah kemiskinan, Islam punya konsep untuk mengatasinya. Ada zakat, ada infak, ada sadakah, dan ada wakaf. Ini konsep Islam untuk menyelesaikan masalah perekonomian,” ujar Mahyeldi.
Pelajaran lain dari peristiwa Isra Miraj menurut Mahyeldi adalah ialah berdialog dengan Allah SWT. Cara ampuh memperkuat hubungan dengan Allah, kata Mahyeldi, salah satunya dengan sholat.
“Nabi pernah ditanya oleh sahabat. Ya Rasulullah, engkau sudah pernah berdialog dengan Allah SWT, bagaimana dengan kami. Nabi menjawab sholatmalam, bersujudlah, memohon kepada Allah SWT. Saat itulah engkau berdialog dengan Allah SWT,” kata Mahyeldi.
Pelajaran terakhir yang bisa diambil, katanya lagi, yaitu persatuan dan kesatuan. Yang mana pada perjalanannya, Nabi selalu membangun komunikasi dan solidaritas dengan para nabi-nabi sebelumnya.
Untuk mengatasi masalah yang berat, kuncinya kata dia adalah persatuan, kekompakan, dan kebersamaan. Umat Islam akan memperingati Isra Miraj tahun ini pada 28 Februari mendatang.