Senin 21 Feb 2022 18:49 WIB

UNICEF Bayar Tunjangan untuk Guru Afghanistan

Gaji guru Afghanistan belum dibayar karena krisis ekonomi dan sanksi terhadap Taliban

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak-anak perempuan bersiap untuk kelas di sebuah sekolah di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).
Foto: AP/Felipe Dana
Anak-anak perempuan bersiap untuk kelas di sebuah sekolah di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Badan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) akan membayar gaji bulanan guru Afghanistan selama setidaknya dua bulan. Selama beberapa bulan gaji guru Afghanistan belum dibayar karena krisis ekonomi dan sanksi terhadap pemerintahan Taliban.

UNICEF mengatakan, pembayaran sekitar 100 dolar AS per bulan akan dibayarkan dalam mata uang lokal kepada sekitar 194 ribu guru sekolah dasar dan menengah untuk Januari dan Februari. Dana tersebut akan didanai oleh Uni Eropa.

Baca Juga

"Setelah berbulan-bulan ketidakpastian dan kesulitan bagi banyak guru, kami senang untuk memberikan dukungan darurat kepada guru sekolah umum di Afghanistan yang telah berusaha keras untuk membuat anak-anak belajar," kata  perwakilan UNICEF Afghanistan, Mohamed Ayoya, seperti dikutip laman Channel News Asia, Senin (21/2/2022).

Afghanistan berada dalam krisis ekonomi sejak Taliban mengambil alih Agustus lalu ketika pasukan asing menarik diri. Pembatasan pada sektor perbankan karena sanksi dan penghentian pendanaan pembangunan membuat pemerintahan baru berjuang untuk membayar banyak gaji sektor publik, termasuk untuk guru.

Komunitas internasional telah bergulat dengan bagaimana terlibat dengan Taliban tanpa secara resmi mengakui pemerintah mereka. Dunia juga telah menjadikan pendidikan untuk anak perempuan sebagai tuntutan utama ketika berbicara dengan Taliban.

Taliban belum secara jelas membeberkan rencana untuk pendidikan anak perempuan. Sebab banyak perempuan dan laki-laki masih tidak dapat menghadiri sekolah menengah di sejumlah besar provinsi. Namun, kelompok itu mengatakan sedang mengerjakan rencana untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah dan akan membuka universitas bulan ini dengan kehadiran perempuan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement