REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan layanan kesehatan telemedicine dan obat gratis untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di area Jabodetabek. Tak hanya Jabodetabek, Kemenkes juga tengah berupaya memperluas layanan kesehatan ini di wilayah Jawa lainnya, bahkan berencana ekspansi di luar Jawa-Bali.
"Kami sudah memperluas layanan ini di Karawang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, dan Nusa Dua. Bahkan, saat ini kami mulai memperluas jangkauan di luar Jawa-Bali seperti Medan, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, dan Makassar," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha saat mengisi konferensi virtual Radio Kesehatan Kemenkes bertema Perkembangan Terkini Penanganan Covid-19 di Indonesia, Senin (21/2/2022).
Ia menambahkan, upaya ini untuk memperkuat layanan rumah sakit yang sedia dan siaga, termasuk bagi yang positif Covid-19 yang bergejala ringan supaya menjalani isoman atau isolasi terpusat. Ia menambahkan, bagi yang melakukan isoman, ada layanan kesehatan telemedicine per 16 Februari 2022 lalu. "Artinya kalau positif Covid-19 di aplikasi Peduli Lindunginya muncul tanda positif dan pasti akan mendapatkan whatsapp untuk ditawari mengakses telemedicine," ujarnya.
Kemudian, masyarakat positif Covid-19 bergejala ringan yang menginginkan untuk mendapatkan layanan ini kemudian tinggal membuka aplikasi telemedicine tersebut. Kemudian menjalani konsultasi dengan dokternya. Dia melanjutkan, dokter nantinya bertanya apakah pasien isoman punya penyakit penyerta (komorbid) dan gejalanya seperti apa.
Kalau gejalanya ringan dan ada obatnya kemudian langsung dikirim ke rumah. Kalau gejalanya sedang juga ada obatnya dan langsung dikirim ke rumah. Kunta menegaskan, layanan ini bisa diakses tanpa berbayar untuk pasien berusia 18 tahun ke atas. "Namun, memang layanan ini masih terbatas (untuk wilayah Jabodetabek) karena kasus Covid-19 di Jabodetabek yang tinggi," ujarnya.