Selasa 22 Feb 2022 18:06 WIB

Terdampak Banjir Sukabumi Alami Gangguan Kesehatan, 10 Positif Covid-19

Bencana terkait air sangat dikhawatirkan penyakit ISPA dan diare.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Pegawai Pemkot Sukabumi dipimpin Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kerja bakti di lokasi bencana banjir Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Selasa (22/2/2022)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Pegawai Pemkot Sukabumi dipimpin Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kerja bakti di lokasi bencana banjir Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Selasa (22/2/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak 10 orang warga terdampak banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi terdeteksi positif Covid-19. Selain itu banyak warga yang mengalami penyakit ISPA, gatal-gatal, dan sakit badan.

'' Kami di posko kesehatan mengikuti ketetapan pemda bahwa posko kesehatan akan dibuka sampai selesai tanggap darurat bencana,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih kepada wartawan di posko kesehatan di Baros, Selasa (22/2/2022). Alhamdulillah hingga kini ketersediaan tenaga sumber daya kesehatan dan obat-obatan memadai.

Baca Juga

Menurut Rita, bencana terkait air sangat dikhawatirkan penyakit ISPA dan diare. Bahkan ada beberapa pasien dirujuk karena diare dan waspada dengan penyakit lain seperti DBD.

Selain itu lanjut Rita, tim dibekali rapid tes Covid-19 dan ditemukan klaster keluarga yang sudah ditangani. Di mana warga yang terdeteksi Covid-19 sebanyak 10 orang yang merupakan klaster keluarga.

Dinkes kata Rita, telah melakukan tracing. Ia mengatakan mayoritas warga itu kategori ISPA ringan dan bisa isolasi mandiri di rumah dan dipantau tim medis.

Rita menerangkan, kondisi seluruhnya terpantau dengan gejala ISPA ringan. Temuan Covid-19 di lokasi bencana banjir itu berawal dari balita berumur 4 tahun dengan diare dan dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Sukabumi Lulis Delawati menambahkan, sampai hari ke-6 pasca bencana banjir ada sebanyak 300 orang warga yang dilayani petugas kesehatan di lokasi bencana. '' Keluhan mayoritas ISPA, radang tenggorakan, gatal gatal, dan keluhan kulit,'' ungkap dia

Di mana lanjut Lulis, ada yang dirujuk dua orang warga pertama mengalami diare anak 4 tahun dan kedua laki laki dewasa alami benturan terperosok pada saat bencana dengan keluhan sulit bernafas dirujuk ke RSUD R Syamsudin. Selain itu warga banyak sakit badan karena mereka bebersih baik mennyuci dan membereskan sebagian rumah yang hancur.'' Terkait Covid berawal dari satu anak dehidrasi dan dirujuk ke rumah sakit serta dirapid anak dan ibunya,'' kata Lulis.

Di mana hasilnya positif antigen dan selanjutnya dilakukan swab terhadap 8 orang keluarga kontak erat dan semua hasilnya positif. Kini ungkap Lulis, warga yang positif tersebut isoman di rumah. Sebab mereka klaster keluarga dan rumahnya masih layak.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement