Jumat 25 Feb 2022 16:21 WIB

Gedung Putih: Biden tidak Berniat Kirim Pasukan AS Berperang di Ukraina

Biden tidak berniat mengirim pasukan AS untuk berperang di Ukraina

Red: Esthi Maharani
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

WASHINGTON --Presiden Joe Biden tidak berniat mengirim pasukan AS untuk berperang di Ukraina, kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Kamis (24/2/2022).

"Hal itu tidak berubah," kata Psaki pada konferensi pers.

Baca Juga

Dia mengatakan Washington akan merespons Rusia dengan langkah-langkah ekonomi yang kuat.

Ditanya tentang kemungkinan perang nuklir setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan ada "konsekuensi" bagi mereka yang membela Ukraina, Psaki mengatakan "kami tidak melihat adanya peningkatan ancaman dalam hal itu saat ini."

Psaki juga mengatakan AS siap memberikan "sejumlah besar" bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

“Dalam hal bantuan kemanusiaan, kami telah menjadi penyedia bantuan kemanusiaan terbesar ke Ukraina. Kami telah memberikan lebih dari 52 juta dolar AS  dalam bantuan kemanusiaan ke Ukraina pada tahun lalu. Selama beberapa pekan terakhir, kami telah memberikan dana dan pasokan tambahan untuk organisasi kemanusiaan," tambahnya.

Putin mengumumkan intervensi militer di Ukraina Kamis (24/2/2022) pagi, beberapa hari setelah mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis di Ukraina timur yang menuai kecaman internasional..

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani dekrit Jumat pagi untuk melakukan mobilisasi umum penduduk saat serangan Rusia berlanjut. Dia mengatakan 137 orang termasuk warga sipil tewas dalam operasi militer Rusia pada hari pertama.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat AS menuduh Rusia mengumpulkan lebih dari 150.000 tentara di sekitar Ukraina untuk melancarkan serangan militer, tetapi Moskow berulang kali membantah niat melancarkan invasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement