Jumat 25 Feb 2022 17:40 WIB

Menlu Prancis: Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta

Menlu Prancis menuding Putin ingin hancurkan dan hapus Ukraina dari peta

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian
Foto: YANNIS KOLESIDIS/EPA-EFE
Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menuding Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan Ukraina. Dia menyebut Putin berusaha “menghapus” Ukraina dari peta dunia.

“Ini adalah perang total. Putin telah memutuskan untuk menghapus Ukraina dari peta negara-negara,” kata Le Drian saat diwawancara stasiun radio France Inter, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga

Menurut dia, isu Donbass hanyalah dalih. Donbass adalah wilayah di timur Ukraina yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. "Apa yang diinginkan Putin adalah penyerahan Ukraina, dan dia akan melakukan serangan sampai akhir," ujarnya.

Le Drian berpendapat, dalam situasi saat ini, keselamatan dan keamanan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merupakan elemen sentral. “Kami siap membantunya (Zelensky) jika perlu,” ucapnya.

Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook pada Jumat, Zelensky mengungkapkan, Rusia telah menjadikan dirinya sebagai target utama. “Menurut informasi, musuh telah mengidentifikasi saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara," katanya.

Zelensky mengatakan, saat ini berada di bawah perlindungan. Saat ini pasukan Rusia dikabarkan kian mendekat ke ibu kota Kiev. Tentara Ukraina masih berupaya menghalau pergerakan mereka. Pertempuran tak terhindarkan.

Menurut seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, sejauh ini mereka telah menghancurkan 118 situs infrastruktur militer Ukraina. Namun Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan Rusia ke negaranya turut menargetkan wilayah sipil. Menurut laporan awal, setidaknya 137 tentara Ukraina dan warga sipil tewas dalam serangan Rusia yang dilancarkan pada Kamis (24/2).

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement