Jumat 25 Feb 2022 19:36 WIB

Tahun Ini Pemprov Jabar Targetkan 104 Desa Digital

Pemprov Jabar menargetkan membangun 104 desa digital pada tahun ini.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) berpose bersama sebagai U20 Co-Chair usai gelar wicara Road To Presidensi G20 in West Java- Forum Urban20 (U20) di Hotel Pullman, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/2/2022). Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu tuan rumah kampanye internasional melalui Forum U20 yang merupakan salah satu dari tiga engagement group dari presidensi G20 dengan merumuskan gagasan dan solusi tentang berbagai isu perkotaan hingga perdesaan melalui perspektif kepemudaan dan digitalisasi.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) berpose bersama sebagai U20 Co-Chair usai gelar wicara Road To Presidensi G20 in West Java- Forum Urban20 (U20) di Hotel Pullman, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/2/2022). Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu tuan rumah kampanye internasional melalui Forum U20 yang merupakan salah satu dari tiga engagement group dari presidensi G20 dengan merumuskan gagasan dan solusi tentang berbagai isu perkotaan hingga perdesaan melalui perspektif kepemudaan dan digitalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini, Pemprov Jabar terus menggenjot desa digital. Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar, Ika Mardiah, pada 2022 ini, Pemprov Jabar akan menjalankan program desa digital di 16 kabupaten/kota,  104 desa, 31 kawasan.

"Program desa digital inisudah ada sejak 2021. Tahun ini juga dilanjutkan," ujar Ika kepada Republika, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga

Ika menjelaskan, tahun ini program desa digital digelar di 16 kabupaten/kota di antaranya di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Indramayu, Karawang dan lainnya. Sedangkan pada 2021, kata dia, ada 141 desa, di 15 kabupaten/kota dan 33 kawasan.

Melalui progaram ini, ada penyediaan insfratruktur di desa. Lalu, ada peningkatan ekonomi Bumdes. Sehingga, ada nilai tambah bagi kegiatan ekonomi warga di desa digital itu.

"Jadi warga yang dilibatkan di dorong untuk berkembang dengan program digital ini," katanya.

Ika menjelaskan, ada 3 tahapan. Pertama, penyediaan infrastruktur dengan menyediakan akses. Kedua, mendorong aktivitas digital Bumdes. Ketiga untuk ekonomi warga.

"Melalui program ini, kami juga menyandingkan dan mendukung kegiatan petani milenial. Ini memang masih dirintis untuk program petani milenial karena masih berproses," katanya.

Ika mengatakan, goals atau tujuan akhir program ini, adalah digitalisasi inklusif untuk semua warga. Karena, saat ini masih banyak daerah di Jabar blank spot. Pemilihan lokasi desa digital sendiri, berdasarkan daerah yang blank spot. Ini jadinsasaran penyediaan infrastruktur agar terhubung dulu.

"Jadi sasarannya yang blank spot kita sediakan infrastruktur untuk internet warga kemudian aktivitas ekonominya. Goalsnya meningkatkan ekonomi desa, melek internet," paparnya.

Selain itu, kata dia, memberikan pelatihan literasi digital penggunaanya seperti apa. Serta, mendorong ekonomi warga. Karena, tujuan akhirnya adalah kesejahteraan warga meningkat.

"Dari hasil evaluasi, pada 2021 program ini sudah bagus meningkat. Kan kami juga sudah banyak berkolaborosi dgn e-commerce. Ada shopee, Tokopedia habibi garden dan banyak juga yang tertarik berkolaborasi wujudkan desa digital," paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement