Sabtu 26 Feb 2022 23:31 WIB

BI Dorong Penguatan Ekonomi Pesantren

BI Dorong Penguatan Ekonomi Pesantren

Rep: Idealisa masyrafina/ Red: Muhammad Hafil
BI Dorong Penguatan Ekonomi Pesantren. Foto: Kepala Kpw BI Purwokerto dan pengurus Hebitren Banyumas melakukn panen bersama padi organik di sawah Ponpes Miftahul Huda Rawalo, Sabtu (26/2).
Foto: idealisa masyrafina
BI Dorong Penguatan Ekonomi Pesantren. Foto: Kepala Kpw BI Purwokerto dan pengurus Hebitren Banyumas melakukn panen bersama padi organik di sawah Ponpes Miftahul Huda Rawalo, Sabtu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Bank Indonesia (BI) terus mengembangkan ekosistem ekonomi syariah melalui Himpunan Ekonomi Berbasis Pesantren (Hebitren). Melalui Hebitren, salah satu pesantren di Kab. Banyumas, Jawa Tengah, berhasil swasembada beras.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto, Rony Hartawan, salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi syariah yakni dengan fokus mengembangkan usaha-usaha yang berada di pesantren, sehingga membentuk suatu ekosistem.

Baca Juga

"Untuk Hebitren ini kita bukan membangun satu-satu, tetapi membangun ekosistem, kuncinya ekosistem. Jadi, dari hulu ke hilirnya harus jelas," ujar Rony Hartawan dalam acara pengukuhan pengurus Hebitren Eks Karesidenan Banyumas di Pondok Pesantren Miftahul Huda Rawalo, Desa Pesawahan, Kec. Rawalo, Kab. Banyumas, Sabtu (26/2).

Menurut Rony, saat ini sebagai negara muslim, ekonomi syariah Indonesia masih berada di belakang negara-negara lain, terutama negara tetangga Malaysia. Program Hebitren, yang diluncurkan pada 2019 lalu, diyakini dapat mendorong pengembangan ekonomi berbasis pesantren.

Dengan sinergi dari seluruh pesantren di Indonesia, skala bisnisnya akan menjadi besar, sehingga secara bertahap dapat menyasar pasar global.

"BI concern dengan kemajuan ekonomi, dan salah satunya dari ekspor. Awalnya pesantren bisa swasembada, tapi ke depannya bagaimana bisa keluar (ekspor), pesantren tidak hanya nasional tapi mengglobal," tuturnya.

Sementara itu untuk wilayah Banyumas, ia menyebut bahwa potensi sektor perekonomian yang bisa digarap diantaranya pariwisata, pertanian, pengolahan makanan, dan UMKM lainnya. Bahkan, sektor pariwisata juga bisa disinergikan dengan pertanian melalui pembangunan desa wisata.

Ketua Hebitren Banyumas Gus Khanan Masykur mengatakan bahwa Ponpes Miftahul Huda Rawalo menjadi salah satu contoh keberhasilan Hebitren di Kab. Banyumas.

"Dengan dukungan BI alhamdulillah kami hari ini sudah bisa berswasembada. Untuk santri berasnya tidak harus beli," ujar Gus Khanan.

Melalui Hebitren, Ponpes tersebut berhasil mengelola sawah sebesar 4 hektar. Ini menunjukkan bahwa peran Hebitren sangat penting untuk pengembangan ekonomi ponpes di Banyumas.

"Diharapkan ponpes lain juga bisa mengembangkan usaha mereka agar bisa membangun pesantren yang lebih mandiri," ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement