Sabtu 26 Feb 2022 18:43 WIB

Survei: Prabowo, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno Menteri dengan Kinerja Terbaik

Ketiga menteri juga dinilai paling tidak layak diganti jika ada reshuffle kabinet.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei terbaru bertajuk 'Dinamika Isu Sosial, Kemasyarakatan, dan Konstelasi Politik 2024'. Hasilnya, mayoritas responden menilai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi menteri dengan kinerja paling baik.

"Prabowo Subianto dianggap sebagai menteri paling baik, teratas 81,3 persen," kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, dalam diskusi daring, Sabtu (26/2/2022).

Baca Juga

Selain Menteri Pertahanan, Menteri BUMN Erick Thohir juga dianggap publik sebagai sosok menteri dengan kinerja baik dengan 79,2 persen. Disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan 74,6 persen.

"Erick Thohir 79,2 persen, Sandiaga Uno 74,6 persen, Tri Rismaharini 72,5  persen ini adalah kelompok-kelompok menteri yang populer," ujarnya.

Ketiga menteri yang dinilai responden memiliki kinerja terbaik juga dinilai menjadi menteri yang paling tidak layak untuk diganti jika ada perombakan kabinet. Menhan Prabowo, hanya mendapatkan empat persen suara responden yang menilainya layak diganti.

Sementara Erick Thohir menempati menteri bidang ekonomi yang paling tidak layak diganti. Erick hanya mendapatkan suara 1 persen reponden yang menilai layak diganti. Di bidang ekonomi, dua menteri yang dinilai paling layak diganti yakni, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah (42 persen) dan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (21 persen).

Survei IPO juga menyoroti kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi di bidang ekonomi yang mencapai 62 persen. Dalam survei tersebut ternyata elektabilitas sejumlah menteri di bidang ekonomi tidak linier dengan hasil kepuasan publik tersebut.

"Faktanya kelompok ekonomi seperti bu Sri Mulyani hanya menempati posisi persentase 42,8 persen. Airlangga Hartarto sendiri sebagai menteri ekonomi hanya 29,4 persen," ungkapnya.

Untuk diketahui, survei IPO dilakukan pada 15-22 Februari 2022. Survei dilakukan melalui wawancara lewat sambungan telepon kepada responden. Sebanyak 1220 responden terlibat dalam penelitian periode ini. Survei dilakukan dengan menggunakan teknik multistage random sampling dengan margin of error 2.90 persen, dan tingkat akurasi data 95 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement