REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank KB Bukopin Tbk menggencarkan transformasi bisnis di tengah pandemi Covid-19 dengan membangun sistem keuangan berbasis pelanggan korporasi hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Upaya ini didukung pemegang saham pengendali perseroan, KB Kookmin Bank.
Korean Link Business Division Head KB Bukopin Kim Jong Un mengatakan perseroan melanjutkan membangun ekosistem nasabah mass affluent dengan berbagai layanan produk ritel dan memanfaatkan digital banking. Pada 2022, KB Bukopin berencana mengejar tujuan strategis yang berbeda dari tahun lalu.
"Dalam hal pendanaan, meskipun pertumbuhan eksternal penting, kami berencana untuk secara bersamaan mendorong pertumbuhan kualitatif yang berpusat pada profitabilitas melalui perluasan dana murah atau current account and saving account atau CASA," ujar Kim dalam keterangannya, akhir pekan ini.
Dari sisi pembiayaan, KB Bukopin berencana mempromosikan kredit investasi maupun modal kerja dengan skala besar. Perseroan akan memanfaatkan koneksi luas yang dimiliki KB Kookmin Bank dengan perusahaan besar Korea.
"Pada saat yang sama, kami juga berfokus menarik perusahaan bluechip lokal di Indonesia, yang terhubung melalui rantai pasokan dengan perusahaan besar Korea. Untuk itu, produk supply chain finance yang sudah disesuaikan rencananya akan diluncurkan paling cepat pada semester kedua tahun ini," kata Kim.
Oleh sebab itu, kata dia, transformasi terus dilakukan agar kebutuhan nasabah dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat melalui penguatan kemampuan keuangan digital. Perusahaan juga ingin mengenalkan sistem manajemen risiko, sehingga KB Bukopin mampu mengerti dan memberikan solusi kepada nasabah.
Dalam melakukan transformasi, KB Bukopin mengacu pada pedoman TURN AROUND Strategi yakni Transformation, Undercut Cost, Risk Manage, dan New Digital. Perseroan akan membangun struktur keuangan yang berkelanjutan, dengan kompetensi sumber daya manusia yang berdaya saing, dan budaya perusahaan yang beretika.
Melalui ketiga hal tersebut, dia yakin bisnis perseroan akan tumbuh secara berkelanjutan dengan fokus pada good bank yang didukung perbaikan infrastruktur IT dan inovasi digital.
Kim menyebut, perseroan sejauh ini mampu meningkatkan kinerjanya. KB Bukopin mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 9,65 persen (yoy) dari Rp 48,49 triliun menjadi Rp 53,17 triliun hingga kuartal III 2021. Di sisi lain, KB Bukopin mampu menurunkan biaya dana hingga 0,8 persen.
Dari sisi fungsi intermediasi, KB Bukopin menyalurkan kredit senilai Rp 53,17 triliun pada kuartal III 2021. Kinerja tersebut membuat aset bank naik 11,61 persen (yoy) menjadi Rp 85,67 triliun pada kuartal III 2021.