REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat menggelontorkan anggaran sebesar Rp 33 miliar. Dana sebesar itu untuk merevitalisasi pasar terluas di Jabar. Revitalsiasi pasar dilakukan melalui Program Pasar Rakyat Jabar Juara.
Pasar Cisarua di Kabupaten Bogor yang puluhan tahun kondisinya tak tertata dan kumuh, kini sudah jauh lebih baik. Wajah baru Pasar Cisarua ini diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akhir pekan ini.
"Pasar terluas di Jabar yang puluhan tahun kumuh dan tidak tertata sekarang sudah jauh lebih baik dengan pembangunan baru. Dananya dari Pemprov, kemudian ditambah Rp 6 miliar dari Pemkab Bogor menjadikan pasar ini luar biasa," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Pascarevitalisasi Pasar Cisarua kini terlihat lebih rapi, PKL tertata dan bebas sampah. Seluruh blok pasar menggunakan konsep atap Julang Ngapak khas Sunda dan terdapat foodcourt di beberapa blok yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. "Kelebihan Pasar Cisarua ada Alun-alunnya dan foodcourt," katanya.
Emil mengaku, senang berbelanja ke pasar tradisional ketimbang pasar modern. Namun syaratnya, pasar harus higienis dan tertata rapi seperti Pasar Cisarua sekarang.
"Jujur saya cenderung lebih suka belanja di pasar tradisional daripada pasar modern asalkan tempatnya bersih, dan ini juga yang disukai kalangan menengah ke atas," katanya.
Tak hanya merevitalisasi area dalam pasar, kata dia, Pemprov Jabar rencananya membenahi pula jalan akses masuk pasar yang kondisinya kini relatif sempit dan agak rusak.
"Kita bereskan Pasar Cisarua sampai depan karena bagian depannya masih repot, tapi untuk bagian dalamnya sudah bagus," kata Emil.
Dalam Program Pasar Rakyat Jabar Juara, Pemprov Jabar menargetkan revitalisasi 25 pasar tradisional, dan sejauh ini sudah terealisasi 21 pasar.
Tak hanya bangunannya saja, akan tetapi aspek penguatan digitalisasi juga akan dilakukan sebagai syarat berstandar SNI, termasuk Pasar Cisarua yang akan segera memiliki platform digital.
"Semua pasar diperbaiki, yang belum SNI kita SNI kan, yang masih kumuh kita rapikan, yang penting setiap tahun ada perbaikan kemajuan untuk ekonomi rakyat," kata Emiil.
Di Pasar Cisarua, Emil didampingi Duta Pasar Rakyat Jabar Atalia Praratya Kamil, dan Bupati Bogor Ade Yasin berkesempatan meninjau ketersediaan minyak goreng yang sempat langka di sejumlah pasar.
"Minyak goreng saya cek juga aman terkendali dengan harga normal," katanya.
Bupati Bogor Ade Yasin sempat menggambarkan Pasar Cisarua sebelum revitalisasi. Kondisinya ketika itu kumuh dan sering banjir karena drainase tak berfungsi. Selain itu, PKL yang tidak tertata menjadi pemandangan hampir tiap hari.
"Dulu kondisinya cukup memprihatinkan, kumuh, drainase tak berfungsi, banjir, PKL tak tertata, dan banyak sampah. Sekarang semua itu sudah tidak ada," sebut Bupati.
Ade Yasin menyampaikan terima kasih karena Pasar Cisarua masuk dalam Program Pasar Rakyat Jabar Juara. Kepada masyarakat, Ade berpesan agar memelihara pasar yang sudah direvitalisasi dengan biaya yang tak sedikit itu.
"Terima kasih kepada Bapak Gubernur atas terwujudnya revitalisasi melalui bantuan keuangan. Tolong pasar ini dipelihara dengan baik oleh masyarakat," kata Ade.