REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah hadits Sahih al-Bukhari disebutkan
عَنْ مَالِكِ بْنِ صَعْصَعَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَنِعْمَ الْمَجِيءُ جَاءَ فَأَتَيْتُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَرْحَبًا بِكَ مِنْ ابْنٍ وَنَبِيٍّ فَرُفِعَ لِي الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ هَذَا الْبَيْتُ الْمَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ وَرُفِعَتْ لِي سِدْرَةُ الْمُنْتَهَى فَإِذَا نَبِقُهَا كَأَنَّهُ قِلَالُ هَجَرَ وَوَرَقُهَا كَأَنَّهُ آذَانُ الْفُيُولِ فِي أَصْلِهَا أَرْبَعَةُ أَنْهَارٍ نَهْرَانِ بَاطِنَانِ وَنَهْرَانِ ظَاهِرَانِ فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ فَقَالَ أَمَّا الْبَاطِنَانِ فَفِي الْجَنَّةِ وَأَمَّا الظَّاهِرَانِ النِّيلُ وَالْفُرَاتُ
Dari Malik bin Sha'sha'ah radliallahu 'anhuma berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Kemudian aku menemui Ibrahim 'alaihissalam dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata; "Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi". Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma'mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab; "Ini adalah al-baitul mamur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan sholat disana. Jika mereka keluar (untuk pergi shalat) tidak ada satupun dari mereka yang kembali". Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha yang ternyata bentuknya seperti kubah dengan daun jendelanya laksana telinga-telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai yang berada di dalam (disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran)". Aku bertanya kepada Jibril, maka dia menjawab; "Adapun Bathinan berada di surga sedangkan Zhahiran adalah an-Nil dan al-Furat (dua nama sungai di surga).
Menukil buku Isra' Mi'raj karya Ibnu Hajar Al Asqalani dan Imam A Suyuthi menjelaskan bahwa Imam Bukhari juga meriwayatkan melalui jalur sanad Sa'id ibn Abu Arubah bahwa Rasulullah menceritakan Baitul Ma'mur adalah masjid yang berada di langit, sejajar dengan Ka'bah. Jika di Ka'bah, ada orang-orang yang bersujud menghadap ke arahnya maka di langit ada tujuh puluh ribu malaikat memasuki Baitul Ma'mur setiap harinya dan bersujud pula.
Jika mereka telah keluar dari Baitul Ma'mur maka mereka tidak akan kembali lagi ke Baitul Ma'mur. Ini menjelaskan jumlah malaikat tidak terhitung. Dan setiap hari ada 70 ribu malaikat yang baru tercipta.