Selasa 01 Mar 2022 21:19 WIB

Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Di Cianjur kenaikan harga daging sapi terjadi sejak tiga hari lalu.

Pedagang daging merasakan kenaikan harga daging sapi.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pedagang daging merasakan kenaikan harga daging sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Harga daging sapi di pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, merangkak naik. Kenaikan harga daging terjadi sejak tiga hari terakhir dari Rp 120 ribu per kilogram menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Akibatnya, penjualan daging sapi menurun.

Kepala UPTD Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Doni Tri Wibowo, mengatakan kenaikan harga daging menjelang masuknya bulan puasa, merupakan kenaikan biasa. Ia memperkirakan kenaikan harga tidak akan sampai melambung karena stok masih mencukupi hingga lebaran nanti.

Baca Juga

"Sudah tiga hari lalu harga daging sapi naik, dari Rp 120 ribu per kilogram menjadi Rp 130 ribu per kilogram. Kenaikan terjadi menjelang puasa. Kenaikan harga daging sapi masih terbilang normal saat menjelang bulan puasa," katanya, Selasa (1/3/2022).

Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya, di pasar tersebut, menjelang bulan puasa terpantau masih stabil termasuk stok. Sedangkan stok minyak goreng yang sempat langka, saat ini, sudah mulai terpenuhi setelah dilakukan operasi pasar murah.

"Untuk saat ini harga sembako, mulai dari beras, telur, terigu dan gula masih stabil, tidak ada keluhan dari penjual maupun pembeli. Termasuk minyak goreng sudah tersedia sebanyak 10 ribu liter dengan harga murah," katanya.

Penjual daging di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Yayu (35) mengatakan kenaikan harga daging sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Kenaikan menyebabkan penjualan menurun karena tingkat pemakaian berkurang.

Kenaikan harga tersebut, menjadi kebiasaan karena menyambut datangnya bulan puasa, bahkan harga daging sapi diperkirakan akan terus merangkak naik hingga satu pekan menjelang puasa. Ia namun yakin kenaikan tidak akan sampai melambung melebihi Rp 150 ribu per kilogram.

"Kalau melihat kenaikan tahun ini, tidak akan sampai melambung paling tinggi di angka Rp 140 ribu per kilogram, karena kalau melambung akan berimbas terhadap sepinya pembeli," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement