REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh 5,79 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Januari 2022.
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi tersalurkan kepada sektor pertambangan sebesar 26,83 persen (yoy), transportasi sebesar 11,14 persen (yoy) dan pengolahan sebesar 8,98 persen (yoy).
“Penyaluran kredit itu terserap paling tinggi ke debitur korporasi dengan pertumbuhan 5,23 persen dan debitur sektor konsumsi 4,98 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (2/3/2022).
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,07 persen (yoy). Secara umum, OJK melihat penyaluran pembiayaan atau intermediasi dari perbankan dan juga lembaga keuangan lainnya sektor industri keuangan non bank (IKNB) terus bertumbuh.
“Ketahanan sektor keuangan terjaga meski perlu tetap mencermati perkembangan risiko kredit ke depan,” ucapnya.
Dari sektor IKNB, piutang pembiayaan dalam tren peningkatan menjadi sebesar Rp 367 triliun pada Januari 2022. Kemudian sektor asuransi berhasil menghimpun premi pada Januari 2022 sebesar Rp 26,9 triliun dengan premi asuransi jiwa sebesar Rp 15,1 triliun, serta asuransi umum sebesar Rp 11,8 triliun. Sedangkan penghimpunan iuran dana pensiun sebesar Rp 3,86 triliun.
Kemudian, pembiayaan berbasis teknologi (fintech) peer to peer (P2P) lending pada Januari 2022 mencatatkan pertumbuhan outstanding pembiayaan sebesar Rp 1,26 triliun atau 93,8 persen (yoy).