REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Thomas Tuchel mengecam kelakuan para penggemar Chelsea yang mengganggu pertunjukan solidaritas terhadap Ukraina menjelang pertandingan The Blues melawan Burnley.
Gerakan tepuk tangan satu menit telah dimulai di dalam Turf Moor, dengan pendukung kedua klub ambil bagian, tetapi beberapa pendukung tandang mulai meneriakkan nama pemilik klub kota London itu, Roman Abramovich.
Sang pemilik Chelsea siap untuk menjauh dari klub setelah mengeluarkan pernyataan akan mendengarkan tawaran pembelian klub. Abramovich sendiri hampir 20 tahun setelah mengambil alih klub London barat itu.
Tuchel yang sebelumnya menolak pertanyaan tentang Abramovich tampak tidak senang dengan tindakan sekelompok pendukung tersebut. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh sejumlah fans itu tidak tepat untuk dilakukan saat ini.
"Ini bukan saatnya untuk melakukan ini," kata Tuchel setelah pertandingan, dilansir dari Mirror, Ahad (6/3/2022).
"Dengar, jika kami menunjukkan solidaritas, kami menunjukkan solidaritas dan kami harus melakukannya bersama.”
“Kami berlutut bersama dan jika orang penting dari klub kami atau klub lain yang sayangnya meninggal, kami menunjukkan satu menit rasa hormat," sambung Tuchel.
Menurut Tuchel, timnya melakukan gerakan tersebut sebagai klub. Dia menyatakan, timnya menunjukkan rasa hormat sebagai klub. Karena itu, kata dia, klub membutuhkan para penggemar untuk turut berkomitmen pada menit tepuk tangan tersebut.
"Saat ini, kami melakukannya untuk Ukraina dan tidak ada opini kedua tentang situasi di sana. Mereka memiliki pemikiran dan dukungan kami.. Kita harus berdiri bersama sebagai sebuah klub. Ini bukan saatnya untuk pesan-pesan lain," jelas dia.