REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Polda Banten turut dalam penanganan korban banjir yang melanda wilayah Serang dan sekitarnya. Personel Polda Banten turut dalam penyelamatan warga, pengobatan korban banjir, bantuan sembako, pembersihan bekas banjir hingga menghibur warga.
Tak hanya itu, Kapolda Banten Irjen Prof Dr Pol Rudy Heriyanto ikut serta langsung dalam pemberian bantuan dan trauma healing. Salah satunya di Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Jumat pagi (5/3/2022).
Berlokasi di halaman Benteng Speelwijk, personel Polda Banten membuat dapur umum dan pusat distribusi bantuan. Lokasi ini juga jadi tempat personal Polda Banten menghibur warga.
Kegiatan diawali dengan pembagian masker pada semua yang hadi. Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto, Irwasda Polda Banten Kombes Pol Eko Kristianto, Kapolresta Serang Kota AKBP Maruli Hutapeam dan sejumlah relawan kemudian tampil menghibur anak-anak dengan bernyanyi bersama. Kapolda Banten dan personel jajaran tak sungkan untuk joged bersama anak-anak.
Aksi menghibur Kapolda Banten, dilanjutkan personel Polda Banten dan Polres jajaran usai Jumatan. Kali ini acara dipimpin Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga.
Seperti pada Jumat pagi, acara dimulai dengan pembagian masker. Kabid Humas Kombes Shinto dan puluhan Polwan kemudian berkeliling kampung Pamarican membagikan sosis serta makanan ringan pada warga terutama anak-anak.
Mereka kemudian berkumpul lagi di halaman Benteng Speelwijk. Polwan mengawali acara hiburan bagi anak-anak dengan nyanyian anak-anak berjudul: Naik Kereta Api.
Mereka pun membentuk barisan seperti gerbong kerbong kereta api dengan tangan anak yang di belakang memegang pundak anak di depannya. Sementara Kombes Shinto dan para Polwan mengiringinya dari samping dengan tepuk tangan. “Naik kereta api, tut…tut…tuuut,” aba-aba dari seorang Polwan dan diikuti anak-anak. “Siapa hendak turuuuuut…”
Aksi menghibur Kapolda Banten, para Polwan dan jajaran personel Polda Banten serta pembagian sembako dan makanan ringan, membekas di kalangan anak-anak. Beban mereka usai diterjang banjir seakan menguap. Mereka beberapa kali memanggil polisi saat melihat para polisi berseragam berlalu lalang di hadapan mereka. “Polisi…polisi,” teriak beberapa kali sambil tersenyum khas anak-anak.