REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur menunda pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakan kembali pada Senin (7/3/2022). Penundaan sebagai kewaspadaan terhadap tren penularan Covid-19.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, penundaan PTM bagi satuan pendidikan mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itu mempertimbangkan tren kasus konfirmasi Covid-19.
"Mestinya PTM hari ini sudah kami buka, tapi kami masih minta ditahan dulu. Kami lihat tren Covid-19," katanya di Malang, Senin (7/3/2022).
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang berencana menggelar PTM mulai Senin seiring melandainya kasus konfirmasi Covid-19 di wilayah tersebut. Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan, penundaan PTM salah satu bentuk kewaspadaan akan penyebaran virus corona di lingkungan sekolah.
Namun, secara prinsip, seluruh sekolah di Kota Malang sudah siap menggelar PTM. Akan tetapi, Pemerintah Kota Malang lebih mengedepankan prinsip kehati-hatian. "Secara prinsip jajaran sekolah siap kembali menggelar PTM. Namun penundaan dipilih mengikuti kebijakan wali kota untuk kehati-hatian atas kasus Covid-19 yang saat ini sudah mulai melandai," kata dia.
Hingga saat ini, seluruh sekolah di Kota Malang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah melalui daring atau jarak jauh 100 persen. Pembelajaran jarak jauh sudah dimulai sejak 14 Februari 2022h ingga pemberitahuan lebih lanjut.
Di Kota Malang, ada 27.199 kasus konfirmasi Covid-19 dengan kasus aktif 1.421 kasus. Dari total kasus konfirmasi itu, 24.615 orang dilaporkan sembuh dan 1.163 orang meninggal dunia.