REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pencarian terhadap KM Putra Barokah SN yang hilang kontak di perairan Indramayu terus dilakukan. Basarnas pun mengerahkan satu unit helikopter HR-3604 jenis Dauphin untuk melakukan pencarian.
Helikopter HR-3604 jenis Dauphin bertolak dari Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka, Selasa (8/3) pukul 07.51 WIB. Helikopter itu bertugas melakukan pencarian dengan pantauan udara menuju koordinat LKP (Last Known Position). Pencarian juga dilakukan pada titik koordinat yang memungkinkan dilalui oleh KM Putra Barokah SN berdasarkan SAR Map Prediction.
Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, menjelaskan, tak hanya menggunakan Helly, upaya pencarian juga dibantu oleh kapal nelayan Agung Jaya. Kapal tersebut berangkat dari titik koordinat 5°52'00"S 107°57'00"E menuju ke lokasi kejadian awal untuk melakukan pencarian dan perbantuan SAR.
Selain itu, Tim SAR Gabungan pun melakukan pemantauan di Pantai Tanjung Sedari dan Sungai Cibuntu. Karena berdasarkan informasi dari PT Yukom, KM Putra Barokah SN sempat terdeteksi berada di Perairan Karawang.
"Namun sinyal tersebut kembali hilang atau SOS," kata Ridwan, Selasa (8/3).
Deden berharap, upaya pencarian bisa dilakukan secara maksimal dan dapat membuahkan hasil. Dia pun berdoa agar seluruh awak kapal dapat ditemukan dalam keadaan selamat dan sehat.
Seperti diketahui, KM Putra Barokah SN dilaporkan hilang kontak di perairan Eretan Kabupaten Indramayu sejak Ahad (6/3). Kapal tersebut sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu pada Kamis (3/3) pukul 13.00 WIB. Kapal itu berlayar menuju ground fishing.
Semua kegiatan/pergerakan kapal tersebut terpantau oleh aplikasi Yukom VMA. Namun pada Ahad (6/3) pukul 05.16 WIB, kapal itu tidak terdeteksi oleh aplikasi tersebut hingga saat ini (SOS).
"Kapal tersebut bermuatan 18 POB (Person On Board) dengan ID Kapal 30200698," tandas Deden.