REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mengakui, ada tiga tantangan besar yang dihadapi pemerintah dalam proses pembangunan di wilayahnya, yaitu persoalan jalan, masalah kekerdilan (stunting), serta kemiskinan penduduk. Menurut Viktor, adanya budaya di tengah masyarakat yang suka menghambat pembangunan menjadi tantangan untuk dicarikan solusinya dengan baik.
"Ketiga tantangan tersebut juga merupakan beban bagi pemerintah dalam membangun NTT menjadi lebih baik," kata Viktor saat meresmikan fasilitas air bersih di Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Rabu (9/3/2022).
Dia mengatakan, tantangan besar yang dihadapi dalam pembangunan di Provinsi NTT saat ini, seperti perbaikan jalan, persoalan kekerdilan, dan kemiskinan. Sehingga tiga problem itu merupakan beban yang sangat berat bagi Pemprov NTB dalam memajukan daerah menuju arah yang lebih baik.
Viktor berharap, para camat dan kepala desa agar mampu mendesain masyarakat yang berkualitas sehingga bisa menjadi pembelajaran untuk kemajuan pembangunan baik soal jalan, pendidikan, kemiskinan maupun soal air. Pemerintah, menurut dia, akan terus membantu secara bertahap sesuai dengan anggaran yang tersedia untuk mendorong percepatan pembangunan.
"Apabila semuanya bisa berjalan dengan baik, termasuk sumber daya manusianya maka kita menyiapkan generasi-generasi terbaik di NTT untuk mengisi pembangunan secara baik," ucap politikus Partai Nasdem itu.Viktor juga berharap, masyarakat NTT bisa bekerja dengan rajin agar Pemprov NTT bisa membantu membawa perubahan bagi masyarakat.
Bupati Kupang Korinus Masneno, mengucapkan, terima kasih kepada Gubernur Viktor karena selama masa pemerintahannya ruas jalanan dari Desa Bokong, Kecamatan Takari hingga Kecamatan Amfoang sudah diperbaiki. Sehingga akses transportasi bagi masyarakat Amfoang menjadi lebih lancar.