Kamis 10 Mar 2022 09:21 WIB

Bakrie Ikut Rintis Pasar Bus Listrik

Bus biasanya menggunakan mesin diesel yang memiliki kadar emisi cukup tinggi.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan), Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya (kanan), Presiden Direktur PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) Gilarsi W Setijono (kedua kiri), dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Syafrin Liputo (kiri) berbincang dalam acara Inaugurasi Bus Listrik Transjakarta di depan Balai Kota, Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar/tom.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan), Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya (kanan), Presiden Direktur PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) Gilarsi W Setijono (kedua kiri), dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Syafrin Liputo (kiri) berbincang dalam acara Inaugurasi Bus Listrik Transjakarta di depan Balai Kota, Jakarta, Selasa (8/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebagian polusi yang mencemari udara berasal dari transportasi umum seperti bus. Sebab, bus menggunakan mesin diesel yang memiliki kadar emisi cukup tinggi.

Salah satu stakeholder yang ingin berperan dalam pengembangan bus listrik di Tanah Air adalah Bakrie. Head of Corporate Communication PT Bakrie & Brothers Tbk, Bayu Nimpuno mengatakan, Bakrie tertarik untuk ikut dalam pengambangan bus listrik karena melihat besarnya potensi di Indonesia.

Baca Juga

"Potensi pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia memang sangat terbuka. Oleh karena itu, kami memilih sub-segmen kendaraan komersial atau bus sebagai langkah awal kami," kata Bayu Nimpuno.

Langkah awal itu dilakukan oleh PT Bakrie Autoparts yang membentuk sebuah entitas bisnis baru bernama PT Vektr Mobiliti Indonesia (Vektor). Menurutnya, Vektor mewujudkan komitmen itu dengan menjalin kerjasama strategis dengan perusahaan karoseri bernama Tri Sakti.

Diharapkan, langkah awal Vektor ini bisa berkontribusi dalam pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.

Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, dengan kerjasama ini, secara resmi Bakrie telah membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia. Agar bisa hadir secara menyeluruh, maka fasilitas produksi ini ditunjang dengan bantuan teknologi dari BYD Auto.

"Vektor adalah spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif. Dengan menjadi entitas tersendiri, kami berharap Vektor dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia,” kata Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.

Ia juga menekankan, kerjasama dengan industri manufaktur dalam negeri memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie demi memenuhi target TKDN (tingkat kandungan dalam negeri).

“Ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Kita ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun secara lengkap dari hulu hingga ke hilir,” ujarnya.

Direktur Utama Vektor, Gilarsi W Setijono menambahkan, saat ini Vektor telah memasok sejumlah 30 bus VKTR-BYD untuk Transjakarta. Ia berharap, dengan adanya kerja sama strategis antara Vektor, Tri Sakti dan BYD Auto ini akan turut mempercepat kesiapan industri EV di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik perkotaan yang bebas emisi karbon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement