REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Masalah sanitasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten masih menjadi salah satu persoalan yang perlu diperhatikan. Dikabarkan ada seratusan warga Ciputat, Tangsel yang masih menggunakan jamban 'helikopter'.
Jamban 'helikopter' merupakan jamban yang didirikan dengan menggunakan kayu dan karung, yang biasanya ada di bantaran sungai. Informasi adanya banyak warga Ciputat yang masih menggunakan jamban tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
"Masih ada 118 (warga) yang masih menggunakan 'helikopter'," ujar Benyamin, Kamis (10/3/2022).
Informasi itu, kata dia, diperoleh dari laporan pihak Kecamatan Ciputat. Benyamin mengatakan akan membantu para warga tersebut untuk mendapatkan fasilitas sanitasi yang lebih baik berupa toilet atau WC. Dia menyebut akan meminta bantuan kepada pihak swasta untuk merealisasikannya.
"Nanti untuk merealisasikan itu, supaya kesehatan masyarakat naik, maka buang air besarnya di toilet, di WC, itu nanti kita usahakan dana dari CSR dari perusahaan swasta. Kita minta satu indeks (perusahaan swasta), satu WC mungkin nilainya sekitar delapan sampai 12 juta kali," tuturnya.
Benyamin menuturkan, saat ini pihaknya tengah fokus pemulihan ekonomi seiring dengan melandainya pandemi Covid-19. Sehingga prioritasnya masih terkait aspek-aspek yang berkaitan dengan hal itu. Dia berharap masyarakat memahami situasi tersebut jika memang usulan pembangunan belum dapat dipenuhi.
"Jadi ada prioritas mana yang sifatnya urgensi atau mana yang perlu didahulukan, tapi semuanya pasti ditampung (aspirasinya), dan akan ditindak lanjut," tuturnya.