Kamis 10 Mar 2022 18:08 WIB

Pasukan Israel Serang Warga Palestina Saat Upacara Kematian Seorang Syahid 

Sejumlah warga Palestina terluka saat penyerangan oleh tentara Israel

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
 Tentara Israel  Ilustrasi. Sejumlah warga Palestina terluka saat penyerangan oleh tentara Israel
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tentara Israel Ilustrasi. Sejumlah warga Palestina terluka saat penyerangan oleh tentara Israel

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON– Tiga warga Palestina yang sedang menggelar upacara kematian ditembak dan terluka oleh peluru karet berlapis baja pasukan Israel. 

Sementara puluhan lainnya luka-luka saat pasukan Israel menyerang upacara peringatan yang diadakan untuk syahid Ammar Shafiq Abu Afifeh, yang ditembak dan meninggal dunia oleh tentara Israel pekan lalu. 

Baca Juga

Dilansir dari Wafa News, Rabu (9/3/2022), pasukan Israel menyerbu kampus Universitas Teknik Khadouri di Utara Hebron, di mana upacara peringatan diadakan untuk Ammar Shafiq Abu Afifeh, dari Kamp Pengungsi Arroub, utara kota Hebron. 

Ammar ditembak oleh tentara dan meninggal dunia di pintu masuk Beit Fajjar, di Selatan kota Betlehem di Tepi Barat Selatan, pada 1 Maret. 

Tentara Israel dilaporkan memperkuat kehadirannya di gerbang utama universitas sebelum menyerbu dan menyerang peserta di upacara memorial dengan peluru baja berlapis karet, tabung gas air mata, dan granat kejut. 

Mereka menembak dan melukai setidaknya tiga orang dengan peluru baja berlapis karet, menurut  kepada Dekan Universitas Kemahasiswaan, Issa al-Omleh. 

Puluhan orang, termasuk mahasiswa yang ikut dalam peringatan itu, mengalami sesak nafas dan beberapa dilaporkan kehilangan kesadaran karena menghirup gas air mata.

Dewan administrasi universitas meminta pihak berwenang Israel bertanggung jawab penuh atas kehidupan mahasiswa sehubungan dengan penyerbuan terus menerus oleh tentara Israel ke kampus dan menghalangi mahasiswa, dan staf fakultas melalui operasi pencarian dan penahanan yang sedang berlangsung. 

Dekan bidang kemahasiswaan universitas meminta komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia untuk menegakkan tanggung jawab mereka. Serta menghentikan penargetan yang disengaja oleh Israel terhadap siswa dan lembaga pendidikan.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement