Kamis 10 Mar 2022 21:27 WIB

Banjir Rendam Dua Kecamatan di Aceh Utara

Dua kecamatan terdampak banjir yakni Kecamatan Matangkuli dan Tanah Luas.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nur Aini
Warga berkendara sepeda motor menerobos banjir di Desa Meunasah Joek, Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (28/2/2022). Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, banjir akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung kenaikan air karena tingginya intensitas hujan sejak dua hari terakhir itu merendam lima kecamatan dan sebanyak 1.340 kepala keluarga mengungsi.
Foto: ANTARA/RAHMAD
Warga berkendara sepeda motor menerobos banjir di Desa Meunasah Joek, Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (28/2/2022). Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, banjir akibat luapan sungai yang tidak mampu menampung kenaikan air karena tingginya intensitas hujan sejak dua hari terakhir itu merendam lima kecamatan dan sebanyak 1.340 kepala keluarga mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH UTARA -- Banjir melanda dua kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Utara pada Kamis (10/3), sekitar pukul 07.00 WIB. Banjir terjadi setelah hujan deras melanda wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah hingga menyebabkan air Sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak meluap. 

"Banjir merendam ruas-ruas jalan hingga mengalir ke pemukiman penduduk di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS)," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Abdul Muhari, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara mencatat dua kecamatan terdampak yakni Kecamatan Matangkuli dan Tanah Luas. Pada Kecamatan Matangkuli terdapat 9 gampong yang terdampak antara lain Gampong Alue Euntok, Tumpok Barat, Hagu, Leubok Pirak, Pante Pirak, Tanjung Haji Muda, Lawang, Meuria dan Panti Mangkuli. 

"Sementara terdapat dua gampong di Kecamatan Tanah Luas yang juga terdampak banjir yakni Gampong Serba Jaman Baroh dan Tanjung Mesjid," ungkapnya.

Menurut pantauan tim reaksi cepat BPBD Aceh Utara sedikitnya terdapat 631 unit rumah warga yang terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 10 hingga 50 cm. Diperkirakan air masih dapat naik karena di sebagian lokasi masih turun hujan. Selain rumah warga, air juga menggenangi satu unit Sekolah Dasar dan ruas-ruas jalan di dua kecamatan terdampak.

Terdapat 631 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2.242 jiwa terdampak banjir, namun belum ada informasi warga yang mengungsi akibat kejadian ini. Saat ini, petugas masih melakukan pemantauan di lokasi banjir dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan darurat.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Simeulue, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Nagan Raya, Aceh Tengah, Bireuen, Gayo Lues, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Singkil, Aceh utara, dan sekitarnya pada Kamis (10/3) hingga Sabtu (12/3).

Diharapkan bagi warga yang tinggal disekitar aliran sungai lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terlebih pada kondisi hujan. Warga dapat melakukan pengecekan secala berkala terhadap kenaikan debit air ketika hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi.

"Selain itu, penting dilakukan pembersihan terhadap material yang menghambat aliran air secara berkala," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement