REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan energi negara Ukraina telah mengumumkan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl dan semua fasilitas di zona eksklusi Chernobyl telah benar-benar terputus tanpa listrik.
Sebelumnya, Live Science melaporkan pasukan Rusia menyerang fasilitas nuklir yang tidak berfungsi pada hari pertama invasi (24 Februari 2022). Rusia merebutnya setelah pertempuran sengit dan menyandera sekitar 210 stafnya.
Sekarang, pembangkit telah terputus dari jaringan listrik. Sekitar 20 ribu unit bahan bakar nuklir bekas yang disimpan di tangki pendingin pembangkit tidak akan lagi menerima pendinginan aktif.
Pejabat Ukraina telah memperingatkan bahwa ini dapat meningkatkan kemungkinan penguapan dan pelepasan bahan nuklir. Selanjutnya, bisa melepaskan dampak dosis radioaktif yang berbahaya kepada personel pabrik.