ISTANBUL -- Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan "keprihatinan besar" Kamis (24/2/2022) atas situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di tengah intervensi militer Rusia di Ukraina.
IAEA "mengikuti situasi di Ukraina dengan keprihatinan serius dan meminta pengekangan maksimum untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat membahayakan fasilitas nuklir negara itu," kata Rafael Mariano Grossi, direktur jenderal badan yang berbasis di Wina, dalam sebuah pernyataan.
“Sejalan dengan mandatnya, IAEA memantau perkembangan di Ukraina dengan fokus khusus pada keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklirnya dan fasilitas terkait nuklir lainnya,” kata IAEA.
Pernyataan IAEA muncul setelah Ukraina mengumumkan bahwa Kyiv telah kehilangan kendali atas pembangkit nuklir Chernobyl setelah pertempuran sengit dengan pasukan Rusia.
Badan pengawas Ukraina sebelumnya telah memberi tahu IAEA bahwa mereka menjaga komunikasi dengan pembangkit listrik tenaga nuklir operasional Ukraina.
"Mengenai situasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Ukraina telah memberi tahu IAEA bahwa 'angkatan bersenjata tak dikenal' telah mengambil alih semua fasilitas PLTN Chernobyl Perusahaan Khusus Negara, yang terletak di dalam Zona Pengecualian," tambah pernyataan itu.
Menurut pernyataan itu, badan pengawas Ukraina mengatakan tidak ada korban atau kerusakan di lokasi industri.
Grossi menyoroti bahwa “sangat penting bahwa operasi yang aman dan terjamin dari fasilitas nuklir di zona itu tidak boleh terpengaruh atau diganggu dengan cara apa pun.”
Mengingat keputusan tahun 2009 yang diadopsi oleh IAEA, badan atom itu mengatakan “setiap serangan bersenjata dan ancaman terhadap fasilitas nuklir yang ditujukan untuk tujuan damai merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB, hukum internasional dan Statuta IAIEA.”
Pada Kamis, AS mengutuk laporan bahwa pasukan Rusia telah menyandera staf fasilitas penyimpanan limbah nuklir Chernobyl di Ukraina dan menyerukan pembebasan mereka.
Pada tahun 1986, kecelakaan yang dikenal sebagai bencana nuklir terburuk di dunia terjadi di reaktor keempat di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, yang terletak 16 kilometer (10 mil) dari kota Pripyat -- yang dibangun pada tahun 1970-an untuk menampung pekerja di pabrik tersebut -- di utara Republik Sosialis Soviet Ukraina.