Senin 14 Mar 2022 11:34 WIB

BNPB Kirim Tim Bantu Penanganan Dampak Gempa di Nias Selatan

Prioritas pertama penanganan gempa adalah keselamatan masyarakat.

Red: Agus raharjo
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta pendataan dampak gempabumi magnitudo 6,6 mulai kerusakan bangunan, jumlah warga terdampak, kebutuhan dasar warga terdampak dan hal lain agar segera diselesaikan dan dimutakhirkan dengan baik, agar percepatan penanganan darurat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran.
Foto: istimewa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta pendataan dampak gempabumi magnitudo 6,6 mulai kerusakan bangunan, jumlah warga terdampak, kebutuhan dasar warga terdampak dan hal lain agar segera diselesaikan dan dimutakhirkan dengan baik, agar percepatan penanganan darurat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan segera mengirim tim untuk membantu penanganan dampak gempa yang terjadi pada Senin pagi di wilayah Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatra Utara. "Hari ini secepatnya BNPB juga akan segera mengirimkan tim ke sana untuk dapat mengetahui secara pasti terkait dampak gempa ini," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers yang diikuti via daring dari Jakarta, Senin (14/3/2022).

"Yang menjadi prioritas pertama dari kita adalah keselamatan masyarakat, keselamatan orang ini menjadi prioritas utama," ia menambahkan.

Baca Juga

Suharyanto menjelaskan, tim BNPB akan mendata korban gempa dan sarana-prasarana yang rusak akibat gempa serta mendampingi pemerintah daerah menangani dampak gempa. "Kami pastikan negara, pemerintah pusat, ini akan hadir dalam kesempatan pertama dan memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak ini bisa terpenuhi," katanya.

Suharyanto mengimbau warga tidak panik saat terjadi gempa. Ia menekankan pentingnya warga melakukan evakuasi secara mandiri saat gempa terjadi. "Karena berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, terjadinya korban ini bukan akibat gempa itu sendiri, tetapi akibat bangunan yang roboh menimpa kepada masyarakat atau orang-orang yang beraktivitas di dalamnya," kata dia.

Ia juga mengemukakan perlunya warga mempersiapkan bekal pribadi berupa makanan, obat, alat komunikasi, dan perlengkapan keselamatan lain yang bisa digunakan sewaktu-waktu terjadi bencana. Di samping itu, menurut dia, kelompok warga bisa menunjuk orang yang dipercaya untuk memimpin evakuasi ke tempat yang dinilai aman saat terjadi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement