Selasa 15 Mar 2022 04:10 WIB

Buntut Anak Kembar Tewas Ditabrak, Konvoi Kendaraan Diminta Hati-Hati

Konvoi kendaraan ke Parangtritis diminta hati-hati akibat dari tewasnya anak kembar.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang wartawan melihat barang bukti dua motor gede (moge) di Mako Polres Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Satuan Lalu Lintas Polres Ciamis mengamankan dua unit motor gede (moge) Harley Davidson yang menewaskan dua anak kembar bernama Hasan dan Husen di Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, pada Sabtu (12/3) dan pihak kepolisian tidak melakukan penahanan terhadap pelaku.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Seorang wartawan melihat barang bukti dua motor gede (moge) di Mako Polres Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (14/3/2022). Satuan Lalu Lintas Polres Ciamis mengamankan dua unit motor gede (moge) Harley Davidson yang menewaskan dua anak kembar bernama Hasan dan Husen di Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, pada Sabtu (12/3) dan pihak kepolisian tidak melakukan penahanan terhadap pelaku.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kecelakaan yang melibatkan kendaraan rombongan Harley Davidson di Kabupaten Pangandaran pada Sabtu (12/3/2022), menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, kecelakaan itu mengakibatkan dua anak di daerah tersebut meninggal dunia.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari, mengatakan, konvoi kendaraan wisatwan menuju Kabupaten Pangandaran merupakan hal yang biasa.

Baca Juga

Sebab, Kabupaten Pangandaran memang merupakan daerah tujuan wisatawan. Menurut dia, hampir setiap pekan selalu ada kendaraan yang berkonvoi ke daerah itu.

"Memang setiap akhir pekan selalu ada yang konvoi kendaraan ke Pangandaran. Itu tak bisa dipungkiri," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (14/3/2022).

Tonton meminta, para pengendara yang melakukan konvoi ke Kabupaten Pangandaran lebih berhati-hati lagi. Sebab, di wilayah Pangandaran, banyak perkampungan yang berada di pinggir jalan.

"Jalanan ke Pangandaran bayak melewati perkampungan. Jadi kami minta lebih hati-hati saja," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan rambu peringatan di jalan yang rawan. Sebab, di beberapa titik jalan raya memang masih minim rambu peringatan.

Salah seorang warga Kabupaten Pangandaran, Isal (40 tahun) mengatakan, di tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan moge merupakan jalan dengan kondisi lurus. Namun, setelah itu, jalanan memasuki wilayah perkampungan.

"Bagusnya mah di sana dikasih rambu peringatan bahwa pengendara masuk wilayah padat permukiman," kata dia.

Selain itu, di wilayah tersebut juga masih minim penerangan ketika malam hari. Karena itu, ia meminta pemerintah menyediakan lampu penerangan jalan umum (PJU).

Salah seorang warga lainnya, Dede (31) mengaku secara pribadi senang melihat konvoi kendaraa, apalagi kendaraan besar. Sebab, dengan kedatangan mereka, Pangandaran menjadi ramai.

Namun, pengendara yang melakukan konvoi juga harus tetap berhati-hati. Sebab, jalanan di Kabupaten Pangandaran banyak yang melewati wilayah perkampungan. "Kalau kendaraannya ugal-ugalan mah gak resep lihatnya," kata dia.

Sebelumnya, sepasang anak kembar dilaporkan tertabrak rombongan konvoi kendaraan Harley Davidson di Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (12/3/2022). Akibatnya, anak kembar yang bernama Hasan (8 tahun) dan Husen (8) itu meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement