REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Syekh Mabruk Athiyah mengutip hadits riwayat Bukhari.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Hari Kiamat tidak akan pernah terjadi hingga kekacauan meningkat." Lalu seorang sahabat bertanya, "Kekacauan seperti apa yang engkau maksud?" Lalu Nabi SAW menjawab, "Pembunuhan."
Karena itu, tidak diragukan lagi, berbagai perangkat yang menyebabkan terjadinya kekacauan memang meningkatkan jumlah korban jiwa. "Jadi perkataan bahwa peperangan adalah salah satu tanda-tanda Hari Kiamat adalah benar," ujar Syekh Athiyah.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan (harta) ia amat kikir." (QS Al-Ma'arij ayat 19-21)
Dalam Surah Al-Infitar ayat 6, Allah SWT berfirman, "Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia."
Allah SWT juga berfirman, "Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!" (QS 'Abasa ayat 17)
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, Syekh Athiyah menjelaskan, bahwa hal yang membuat seseorang menjadi baik atau sholeh hanyalah agamanya. Orang yang tidak beriman kepada Allah SWT ibarat rumah yang tidak berpenghuni.
"Ini sekaligus menunjukkan kebodohan manusia yang telah mengeluarkan banyak uang untuk menciptakan senjata pemusnah. Padahal seandainya uang ini digunakan untuk membangun gurun, maka tentulah kehidupan ini akan menjadi seperti surga. Tetapi banyak orang yang membelanjakan sesuatu untuk kejahatan, dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan dirinya, keluarganya, dan masyarakat," ucapnya.
Sumber: https://www.elbalad.news/5176859