Selasa 15 Mar 2022 14:32 WIB

Penasihat Presiden Ukraina: Perang Mungkin Berakhir Mei

Prediksi ini berkaitan dengan sumber daya Rusia yang kehabisan untuk serang Ukrain

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan rumah sakit Mariupol sebelum serangan di Mariupol, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022, selama invasi Rusia.
Foto: AP/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan rumah sakit Mariupol sebelum serangan di Mariupol, Ukraina, Rabu, 9 Maret 2022, selama invasi Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich mengatakan pada Selasa (15/3/2022), bahwa perang di Ukraina kemungkinan akan berakhir pada awal Mei. Hal ini meninjau sumber daya Rusia yang kehabisan untuk menyerang Ukraina.

Perundingan antara Kiev dan Moskow kemarin sejauh ini menghasilkan sedikit hasil. Meski Arestovich tidak terlibat secara pribadi dalam perundingan tersebut, dia mengatakan, perundingan menghasilkan kesepakatan koridor kemanusiaan dari kota-kota Ukraina yang terkepung.

Baca Juga

Dalam sebuah video yang diterbitkan oleh beberapa media Ukraina, Arestovich mengatakan waktu yang tepat akan tergantung pada seberapa banyak sumber daya yang bersedia disediakan Kremlin untuk perang. "Saya pikir paling lambat Mei, awal Mei, kita harus memiliki kesepakatan damai, mungkin jauh lebih awal, kita akan lihat, saya berbicara tentang kemungkinan tanggal terbaru," kata Arestovich.

"Kami berada di persimpangan jalan sekarang: akan ada kesepakatan damai yang dicapai dengan sangat cepat, dalam satu atau dua minggu, dengan penarikan pasukan dan segalanya, atau akan ada upaya untuk menyatukan beberapa, katakanlah, warga Suriah untuk sebuah ronde kedua dan, ketika kita menggiling mereka juga, kesepakatan pada pertengahan April atau akhir April," ujarnya melanjutkan.

Menurutnya, skenario Rusia juga bisa melibatkan pengiriman wajib militer baru setelah satu bulan pelatihan. Namun, dia menilai bahkan setelah perdamaian disepakati, bentrokan taktis kecil tetap mungkin terjadi selama satu tahun meskipun Ukraina bersikeras pada pemindahan total pasukan Rusia dari wilayahnya.

Perang di Ukraina dimulai pada Kamis (24/2/2022).  Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus." Ini adalah serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement