REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumatra Utara akan terus melakukan pembenahan kualitas pelayanan di destinasi wisata. Pelayanan yang baik dipercaya akan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal ataupun mancanegara ketika berkunjung ke tempat wisata.
"Pelayanan di tempat wisata akan terus dibenahi sehingga lebih ramah lagi pada wisatawan," kata Kepala Disbudpar Sumut, Zumri Sulthony, saat berbicara pada Working Assesor Training yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), di Medan, Selasa (15/3/2022).
Dengan perhatian Kemenparekraf terhadap Sumut, Zumry meyakini bahwa sumber daya manusia (SDM) pariwisata dapat menjadi lebih baik. "Mudah-mudahan dengan berbagai program Kemenparini diharapkanSDM pariwisata Sumatra Utara bisa lebih baik," ungkapnya.
Sumut memiliki potensi wisata yang luar biasa dan tidak kalah jika dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di Indonesia. "Sumut pantai luar biasa pantainya, lautnya luar biasa, kami juga (ada) Danau Toba. Ada juga hewan endemik yang tidak atau belum tentu ada di provinsi lain, ada orang utan. Tapi kami harus akui kalau bicara kompetensi SDM, kami masih nomor urut sekian, ini kesempatan untuk Sumatra Utara berbenah," sebutnya.
Apalagi saat ini, momentum untuk kebangkitan wisata, karena kasus Covid-19 sudah mulai mengalami penurunan. Selain itu juga ada kebijakan pelonggaran terhadap pelaku perjalanan lokal dan mancanegara.
"Angka Covid-19 di Sumatra Utara sudah mulai menurun dan mulai bisa dikendalikan. Yang terbanyak masih di kota Medan dan Deli Serdang ada juga kabupaten/kota lain. Tentu ini juga jadi perhatian kami supaya berbagai kegiatan wisata banyak dilakukan di Sumatera Utara supaya lebih menggeliat," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini tingkat hunian hotel di Medan sudah mulai membaik, termasuk di Danau Toba dan Kepulauan Nias turis asing dari Jakarta-Bali sekarang sudah masuk.
"Mudah-mudahan Bandara Kualanamu segera membuka pintu penerbangan langsung dari negara terdekat lebih dulu seperti Malaysia dan Singapura," ujarnya.